Polisi Razia Sumur Minyak Pasca Kebakaran di Blora

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 18 Agu 2025, 14:59
thumbnail-author
Irene Anggita
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Kapolres Blora AKBP Wawan Andi Susanto saat meninjau insiden ledakan sumur minyak ilegal yang menewaskan warga di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Blora. Kapolres Blora AKBP Wawan Andi Susanto saat meninjau insiden ledakan sumur minyak ilegal yang menewaskan warga di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Blora. (ANTARA)

Ntvnews.idBlora - Menindaklanjuti insiden tragis yang terjadi di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, pada Minggu 17 Agustus 2025, Kepolisian Resor Blora berencana melakukan penertiban terhadap aktivitas penambangan minyak ilegal di wilayah tersebut.

Ledakan dari sumur minyak ilegal tersebut menewaskan sejumlah warga dan mendorong pihak kepolisian untuk memperketat pengawasan. Kapolres Blora AKBP Wawan Andi Susanto menyebutkan bahwa koordinasi telah dilakukan dengan Bupati Blora dan juga Polda Jawa Tengah sebagai langkah awal penanganan.

“Nanti ke depan, sudah kami bicarakan dengan Bupati dan akan dikoordinasikan dengan Polda. Penertiban sumur-sumur masyarakat ini akan lebih ditingkatkan kembali,” ujar AKBP Wawan saat berada di lokasi kejadian pada Senin 18 Agustus 2025.

Penyelidikan awal juga telah dimulai oleh pihak kepolisian. Hingga saat ini, empat orang warga yang berada di sekitar lokasi telah diperiksa sebagai saksi, meskipun pemilik sumur belum dimintai keterangan.

“Sudah empat saksi yang kami mintai keterangan sejak tadi malam hingga subuh. Namun untuk pemilik sumur, sementara ini belum dimintai keterangan,” jelas Kapolres.

Tak hanya itu, Polres Blora telah menjalin koordinasi dengan tim Laboratorium Forensik (Labfor) dari Polda Jawa Tengah untuk mendalami penyebab ledakan secara ilmiah. Namun, proses investigasi lanjutan masih menunggu kondisi lapangan yang lebih aman.

“Nantinya, kalau api sudah berhasil dipadamkan, insyaallah tim Labfor akan datang ke lokasi,” tambahnya.

Sementara itu, Bupati Blora Arief Rohman mengungkapkan keprihatinannya atas masih maraknya praktik penambangan minyak ilegal di daerahnya. Ia menyoroti ironi di balik kejadian ini, mengingat pemerintah pusat tengah mempersiapkan legalisasi sumur minyak rakyat melalui regulasi baru.

“Lahannya memang milik warga, tetapi sumur ini belum legal. Kalau mau beroperasi ada syarat-syarat yang harus dipenuhi. Apalagi lokasinya berada di belakang rumah warga, seharusnya memperhatikan keamanan dan keselamatan,” tegas Arief.

Ia juga menambahkan bahwa kejadian nahas yang menelan tiga korban jiwa dan melukai dua warga lain—termasuk seorang balita—seharusnya menjadi pengingat penting bagi masyarakat agar tidak ceroboh dalam mengelola sumber daya.

“Saya mengimbau masyarakat untuk menahan diri terlebih dahulu. Segera urus izin sesuai Permen ESDM No.14 tentang sumur rakyat. Kalau sudah ada izin, silakan beroperasi, supaya aman dan sesuai aturan,” pungkasnya.

Sumber: ANTARA

x|close