Kades: 60 Sumur Minyak Ilegal Muncul di Blora

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 19 Agu 2025, 10:17
thumbnail-author
Irene Anggita
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Penampakan pengeboran sumur minyak ilegal di area padat permukiman warga, Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora. Penampakan pengeboran sumur minyak ilegal di area padat permukiman warga, Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora. (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Iwan Sucipto, Kepala Desa Gandu di Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, menyampaikan bahwa dalam dua tahun terakhir, aktivitas pengeboran sumur minyak oleh warga mulai berkembang pesat.

"Ada sekitar 60 sumur minyak rakyat, 10 di antaranya berada tepat di tengah pemukiman penduduk dan sudah menghasilkan setiap hari," ujar Iwan saat ditemui di Blora pada hari Selasa.

Ia mengisahkan bahwa keberadaan sumur minyak di desanya bermula secara tidak sengaja, ketika warga sedang melakukan pengeboran untuk mendapatkan air bersih karena mengalami krisis, terutama saat musim kemarau. Namun, yang ditemukan justru minyak.

"Kabar itu cepat menyebar, bahkan terdengar oleh orang luar desa. Mereka kemudian berdatangan, sebagian ikut membiayai pengeboran. Dari situlah sumur-sumur minyak ini terus bermunculan," jelas Iwan.

Sebelum penemuan itu, warga Desa Gandu sudah lama hidup dalam kondisi kekurangan air bersih. Saat kemarau tiba, mereka harus membeli air atau mencari sumber air yang letaknya cukup jauh dari tempat tinggal. Namun, sejak adanya temuan cadangan minyak, banyak warga mulai menggali sumur di sekitar rumah mereka.

Warga yang tidak memiliki biaya untuk pengeboran pun bekerja sama dengan investor untuk mendapatkan modal. Hasilnya, dalam waktu singkat, puluhan sumur minyak rakyat berhasil dibuka di wilayah tersebut.

Meski menyadari potensi bahaya dari aktivitas pengeboran di area padat penduduk, Iwan mengaku sudah sering memberikan peringatan kepada masyarakat.

"Saya sudah berulang kali mengingatkan soal bahaya keberadaan sumur minyak di area permukiman. Tapi warga tetap nekat, karena minyak ini dianggap sebagai peluang untuk memperbaiki ekonomi mereka," katanya.

Sebagian besar masyarakat Gandu memang menggantungkan hidup dari sektor pertanian, sehingga keberadaan minyak dipandang sebagai sumber penghasilan baru yang menjanjikan.

Namun demikian, risiko dari aktivitas ini benar-benar terjadi. Pada Minggu 17 Agustus 2025 siang, terjadi kebakaran di salah satu sumur minyak rakyat yang berada di Dukuh Gendono, Desa Gandu. Insiden tersebut menyebabkan tiga orang meninggal dunia dan dua lainnya harus dirawat karena luka bakar, termasuk seorang balita.

Sumber: ANTARA

x|close