5 Jurnalis Kembali Tewas dalam Serangan udara Israel Terbaru di Gaza

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 26 Agu 2025, 09:10
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Tenda untuk pengungsi Palestina terlihat di tempat penampungan sementara di Kota Gaza, pada 4 Agustus 2025. ANTARA/Xinhua/Rizek Abdeljawad Tenda untuk pengungsi Palestina terlihat di tempat penampungan sementara di Kota Gaza, pada 4 Agustus 2025. ANTARA/Xinhua/Rizek Abdeljawad (Antara)

Ntvnews.id, Gaza - Sebuah serangan udara Israel di Rumah Sakit Nasser, Khan Younis, Jalur Gaza selatan, pada Senin, 25 Agustus 2025 menewaskan sedikitnya 20 orang, termasuk lima jurnalis, menurut sejumlah laporan media.

Dilansir dari Anadolu Agency, Selasa, 26 Agustus 2025, korban berada di lantai empat Rumah Sakit Nasser fasilitas kesehatan terbesar di Gaza selatan ketika dua serangan beruntun menghantam gedung tersebut, sebagaimana dilaporkan pejabat kesehatan setempat.

Di antara korban tewas terdapat empat jurnalis, yakni Mariam Dagga (kontributor lepas Associated Press), Hussam al-Masri (kameramen kontrak Reuters), Mohammed Salam (jurnalis Al Jazeera), serta Moaz Abu Taha (jurnalis NBC News). Reuters juga memastikan bahwa fotografer kontrak mereka, Hatem Khaled, ikut meninggal dalam serangan tersebut.

Baca Juga: UNICEF: Kelaparan di Gaza Disebabkan Blokade, Bukan Kekurangan Pangan

Associated Press menyatakan duka mendalam atas kehilangan Dagga dan para jurnalis lain, seraya menegaskan komitmennya untuk “melakukan segala yang kami bisa untuk menjaga keselamatan jurnalis kami di Gaza.”

“Kami melakukan segala yang kami bisa untuk menjaga keselamatan jurnalis kami di Gaza saat mereka terus memberikan laporan saksi mata yang penting dalam kondisi yang sulit dan berbahaya,” demikian pernyataan resmi AP.

Kepala departemen pencatatan Kementerian Kesehatan Gaza, Zaher al-Waheidi, mengatakan kepada AP bahwa 19 orang dilaporkan tewas akibat serangan tersebut.

Baca Juga: Fakta-fakta PM Palestina Umumkan Bentuk Komite Sementara Pemerintah Gaza

Sementara itu, juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Letnan Kolonel Nadav Shoshani, membenarkan adanya serangan, namun menegaskan bahwa IDF “menyesalkan setiap kerugian pada individu yang tidak terlibat dan tidak menargetkan jurnalis.”

“Kepala Staf Umum telah memerintahkan untuk melakukan penyelidikan awal sesegera mungkin,” tulis Shoshani di X.

“IDF menyesalkan setiap kerugian pada individu yang tidak terlibat dan tidak menargetkan jurnalis sebagai sasaran. IDF bertindak untuk meminimalkan kerugian pada individu yang tidak terlibat sebisa mungkin sambil menjaga keselamatan pasukan IDF,” tambahnya.

Menurut catatan Federasi Internasional Jurnalis (IFJ), setidaknya 231 jurnalis dan pekerja media telah tewas sejak pecahnya konflik pada 7 Oktober 2023.

x|close