Keluarga Minta Autopsi Dokter Independen Dilakukan kepada Jenazah Bocah yang Diduga Tewas Dianiaya Polisi

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 2 Jul 2024, 17:24
Moh. Rizky
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Konferensi pers di kantor YLBHI terkait kematian Afif Maulana. Konferensi pers di kantor YLBHI terkait kematian Afif Maulana.

"Karena di Sumatra Barat tidak kondusif sebenarnya," imbuhnya.

Sementara, Ketua Umum Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) M Isnur, menilai hasil autopsi jenazah Afif yang dilakukan dokter forensik Rumah Sakit Bhayangkara Padang, tidak independen.

Sebab, secara struktur direktur atau pimpinan rumah sakit itu di bawah Kapolda Sumbar. Sehingga, tak mungkin pernyataan yang dikeluarkan Rumah Sakit bertentangan dengan apa yang disampaikan Kapolda.

"Dalam banyak kasus harusnya forensik eksternal dilibatkan. Karena apa? Karena kalau polres atau Rumah Sakit Bhayangkara bawahan kapolda, dia strukturnya direktur, di bawah kapolda," ujarnya.

Menurut Isnur, mustahil hasil bisa percaya dengan hasil autopsi yang dilakukan oleh ahli dari internal Kepolisian. Karenanya, kata dia pihak eksternal juga harus dilibatkan dalam proses autopsi jenazah Afif nantinya. 

"Bagaimana kita bisa percaya sama kemudian upaya autopsi yang dilakukan internal sendiri. Maka penting di situ melibatkan dan mengevaluasi keterlibatan Rumah Sakit Bhayangkara dalam pemeriksaan autopsi," kata dia. 

Sebelumnya, Kapolda Sumbar Irjen Suharyono menyebut Afif tewas akibat loncat ke sungai dari jembatan di sekitar tempat kejadian perkara (TKP). Korban bukan meninggal akibat dianiaya polisi yang melakukan razia terhadap ia dan rekan-rekannya. Ini diketahui, salah satunya hasil autopsi jasad Afif oleh dokter RS Bhayangkara Padang.

Halaman
x|close