Severity: Warning
Message: Invalid argument supplied for foreach()
Filename: libraries/General.php
Line Number: 87
Backtrace:
File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler
File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular
File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once
Ntvnews.id, Bangkok - Populasi Thailand mengalami penurunan yang dikaitkan dengan fenomena 'resesi seks' dan meningkatnya minat warga untuk mengadopsi kucing.
Dilansir dari CNA, Rabu, 3 Juli 2024, menyebutkan survei menurut National Institute of Development Administration pada September 2023, 44 persen responden Thailand menyatakan kurang berminat memiliki anak. Alasan utama yang disebutkan adalah biaya pengasuhan anak, kekhawatiran tentang kondisi masyarakat terhadap anak, dan beban pengasuhan.
Tingkat kesuburan Thailand mencapai 1,08 pada tahun 2023, yang merupakan angka tertinggi kedua terendah di Asia Tenggara setelah Singapura dengan 0,97 pada periode yang sama.
Bangkok, Thailand (Tangkapan Layar)
Wakil Perdana Menteri Thailand, Somsak Thepsutin, menyatakan kekhawatirannya terhadap kemungkinan penurunan populasi Thailand. Dia memprediksi bahwa populasi Thailand bisa berkurang dari 66 juta menjadi 33 juta dalam 60 tahun ke depan.
Baca Juga: Tok! Thailand Legalkan Pernikahan Sesama Jenis, Pertama di ASEAN
Istilah 'resesi seks' pertama kali diperkenalkan oleh Kate Julian pada tahun 2018 dalam tulisannya di The Atlantic. Istilah ini merujuk pada penurunan aktivitas seksual yang signifikan. Penelitian oleh Jean M. Twenge, seorang profesor psikologi di San Diego State University, mengungkapkan tren menurunnya kehidupan seksual di antara warga Amerika.
Pilih Adopsi Kucing