Ntvnews.id, Pyongyang - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dilaporkan berangkat ke Tiongkok menggunakan kereta khusus pada Selasa pagi, 2 September 2025, guna menghadiri peringatan penyerahan Jepang pada era Perang Dunia II, menurut media resmi Rodong Sinmun.
Dalam laporannya, disebutkan Kim meninggalkan Pyongyang dan melintasi perbatasan pada Selasa pagi. Ia diperkirakan tiba di Beijing menjelang siang.
Sehari sebelumnya, kantor berita Yonhap dari Korea Selatan juga menyebut Kim melakukan perjalanan dengan kereta menuju Tiongkok untuk menghadiri parade militer, mengutip sumber anonim yang mengetahui agenda Korea Utara.
Rodong Sinmun mempublikasikan foto Kim bersama rombongan, termasuk Menteri Luar Negeri Choe Son-hui, yang tampak tersenyum dari dalam kereta hijau tua menyerupai kereta antipeluru yang sebelumnya pernah digunakan saat kunjungan ke Tiongkok dan Rusia.
Baca Juga: India dan China Buat Blok Baru, Apa Itu?
Sebelum keberangkatan ke Beijing, Kim masih menyempatkan diri meninjau laboratorium misil yang tengah mengembangkan material komposit serat karbon untuk mesin rudal balistik antarbenua (ICBM), menurut laporan KCNA.
“Daya dorong maksimum mesin baru berbahan bakar padat dengan komposit serat karbon mencapai 1.960 kN, yang direncanakan akan digunakan untuk rudal balistik antarbenua seri ‘Hwasong-19’ dan generasi berikutnya ‘Hwasong-20,’” tulis KCNA pada 2 September.
Baca Juga: Dalam Bayang Invasi AS, Venezuela Minta Bantuan China
Di sisi lain, pada Senin, Korea Utara menyatakan dukungannya terhadap pernyataan Presiden Tiongkok Xi Jinping yang menyerukan tata kelola global lebih adil. Wakil menteri luar negeri Korut menegaskan kerja sama Pyongyang–Beijing akan terus diperkuat demi mewujudkan nilai tersebut, sebagaimana tercantum di situs Kementerian Luar Negeri Korea Utara.
Xi Jinping sendiri menegaskan visinya mengenai tatanan keamanan dan ekonomi dunia yang mengutamakan Global South, sebagai bentuk tantangan terhadap Amerika Serikat. Pernyataan itu disampaikan dalam forum Shanghai Cooperation Organization (SCO) yang dihadiri pula oleh pemimpin Rusia dan India.