Ntvnews.id, Jakarta - Hadir dalam doa bersama dengan tokoh-tokoh lintas agama, organisasi keagamaan dan buruh di Istana Negara, Gerakan Kristen Indonesia Raya (Gekira) menyampaikan inti isi pertemuan dan doa bersama dengan Presiden Prabowo. Salah satunya terkait adanya dugaan pengerusakan dan kekerasan yang ditunggangi oknum tak bertanggung jawab.
Gekira mengatakan Presiden bersama para tokoh berdialog menyampaikan apa yang terjadi sudah di luar aturan berdemokrasi melainkan tindakan kekerasan dan pengerusakan.
Ketua Umum PP Gekira Nikson Silalahi juga menegaskan Presiden menduga peristiwa kemarin ada pihak yang menunggangi.
Presiden Prabowo juga akan mendorong untuk langkah melawan korupsi dengan undang-undang perampasan aset.
Baca juga: Prabowo: Saya Tak Akan Mundur Hadapi Mafia dan Koruptor
"Beliau menyampaikan bahwa kalau demonstrasi yang kita kenal di Indonesia yang selama ini sesuai aturan undang-undang diberikan kebebasan. Beliau melihat bahwa demonstrasi yang sekarang ini sudah agak bergeser," kata Nikson Silalahi seperti diberitakan Nusantara TV.
Nikson menyampaikan Presiden Prabowo menegaskan pemerintah yang dipimpinnya memberikan jaminan untuk masyarakat untuk memberikan pendapat, kebebasan bersuara dan seterusnya tapi sesuai dengan undang-undang.
"Tapi kenyataan yang di lapangan hari ini beliau menyatakan rasanya ini bukan karakter bangsa Indonesia. Ini bukan sikap bangsa Indonesia yang ketika melakukan unjuk rasa, melakukan demonstrasi semuanya berjalan damai dan tidak ada melakukan kerusakan-kerusakan atau melakukan ketakutan-ketakutan kepada masyarakat yang lain," tutur Nikson.
"Yang sekarang terjadi ini kan sungguh menyedihkan. Pun pemerintah menghargai pendapat-pendapat yang disuarakan melalui demonstrasi itu. Tapi beliau menyampaikan kita bersedih dan mengecam bahwa ada penunggang-penunggang gelap. Dan ini bisa jadi tidak hanya dari dalam
negeri, bisa juga dari luar negeri," pungkasnya.