Ntvnews.id, Jakarta - Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) mengeluarkan seruan kepada media daring di Indonesia untuk tetap menjunjung tinggi integritas dalam menyampaikan informasi terkait gelombang aksi demonstrasi yang tengah berlangsung di sejumlah wilayah.
Dalam pernyataan terbuka yang diterima di Jakarta pada Selasa, AMSI mengingatkan seluruh redaksi media siber agar waspada terhadap potensi penyebaran provokasi, ujaran kebencian, serta informasi palsu (hoaks). AMSI juga menekankan pentingnya menjaga ruang digital sebagai wadah percakapan publik yang sehat dan demokratis dalam menyikapi aksi penyampaian aspirasi rakyat.
"Semua pengelola media massa dan para jurnalisnya harus berkomitmen menerapkan standar etika jurnalistik tertinggi dalam peliputan dan publikasi berita terkait aksi demonstrasi dan situasi terkini di tengah situasi yang tidak menentu," tulis AMSI dalam butir pertama seruannya. Pernyataan tersebut ditandatangani oleh Ketua Umum AMSI Wahyu Dhyatmika bersama Sekretaris Jenderal Maryadi.
Pada poin kedua, AMSI menyerukan pentingnya menjaga integritas informasi yang disajikan kepada publik. Setiap berita yang disebarluaskan oleh media harus didasarkan pada fakta, diverifikasi secara menyeluruh, dan bebas dari unsur manipulasi maupun bias informasi.
AMSI menilai bahwa prinsip ini adalah kunci utama dalam membangun dan mempertahankan kepercayaan masyarakat terhadap media, serta mendukung keberlangsungan sistem demokrasi.
Adapun seruan ketiga difokuskan pada upaya media untuk menangkal penyebaran informasi palsu, khususnya konten-konten yang berpotensi dimanipulasi menggunakan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) dan deepfake. AMSI menekankan perlunya disiplin verifikasi yang ketat dalam setiap produk jurnalistik.
"Media massa harus menerapkan disiplin verifikasi dalam pembuatan semua produk jurnalistiknya serta aktif melakukan cek fakta untuk menyanggah misinformasi atau disinformasi yang marak beredar, termasuk yang memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) dan deepfake," bunyi seruan ketiga yang disampaikan AMSI.
AMSI berharap seluruh pengelola media, khususnya yang menjadi anggotanya, dapat mengimplementasikan tiga seruan tersebut. Langkah ini diyakini dapat memperkuat fungsi media sebagai pilar keempat demokrasi yang menyajikan informasi akurat, sekaligus menjaga kepercayaan publik di tengah maraknya disinformasi.
Gelombang demonstrasi besar mencuat dalam sepekan terakhir di berbagai kota di Indonesia, sebagai respons atas meninggalnya Affan Kurniawan yang dilaporkan terlindas kendaraan taktis saat aksi unjuk rasa di Jakarta, Kamis, 28 Agustus 2025.
Sejumlah tuntutan awal dari aksi tersebut antara lain menyuarakan desakan transparansi dan pemangkasan tunjangan anggota DPR, reformasi etika serta akuntabilitas lembaga legislatif, hingga penolakan terhadap beberapa rancangan undang-undang yang dianggap kontroversial.
Meski unjuk rasa terus berlanjut hingga Senin, 1 September 2025, di sejumlah wilayah seperti Palu (Sulawesi Tengah) dan Kantor DPRD Kabupaten Tangerang, demonstrasi berlangsung dengan tertib dan pesan dari massa berhasil disampaikan secara damai kepada pejabat pemerintah yang terkait.
Sumber: ANTARA