Polisi Duga 5 Jenazah Sekeluarga Sachroni di Indramayu Korban Pembunuhan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 3 Sep 2025, 13:18
thumbnail-author
Irene Anggita
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Tim Inafis Polda Jabar dan Polres Indramayu saat melakukan olah TKP di lokasi penemuan lima jenazah korban di Keluarahan Paoman, Indramayu, Jawa Barat, Selasa (2/9/2025) petang. Tim Inafis Polda Jabar dan Polres Indramayu saat melakukan olah TKP di lokasi penemuan lima jenazah korban di Keluarahan Paoman, Indramayu, Jawa Barat, Selasa (2/9/2025) petang. (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Polda Jawa Barat mengungkapkan bahwa lima jenazah dari satu keluarga yang ditemukan dalam satu liang kubur di Kelurahan Paoman, Kabupaten Indramayu, diduga kuat merupakan korban tindak pidana pembunuhan. 

“Dugaan kuat, para korban adalah hasil tindak pidana pembunuhan,” ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol. Hendra Rochmawan dalam pernyataan yang diterima dari Indramayu, Rabu. 

Hendra menjelaskan, dugaan tersebut muncul setelah menerima laporan resmi dari Polres Indramayu, yang telah menangani kasus ini sejak hari Senin, 1 September 2025. 

Menurut laporan tersebut, ditemukan lima jenazah terkubur dalam satu lubang di halaman rumah yang semuanya merupakan anggota dari satu keluarga. 

Ia menambahkan bahwa saat ini penyidik masih bekerja untuk menggali lebih dalam detail kasus dan mengungkap fakta-fakta yang sebenarnya. 

Identitas kelima korban juga telah dikonfirmasi, yakni: Sachroni (76 tahun), putranya Budi Awaludin (40 tahun), menantu Euis Juwita Sari (37 tahun), serta dua cucu korban, masing-masing Ratu Khairunnisa (7 tahun) dan Bela (10 bulan). 

“Saat ini, kami terus mengembangkan penyidikan (terkait kasus temuan lima jenazah),” kata Hendra. 

Sebelumnya, Polres Indramayu telah mengamankan sejumlah barang bukti dari lokasi kejadian, termasuk satu buah cangkul, ember, serta sprei yang memiliki bercak darah. 

Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, para korban diperkirakan sudah meninggal dunia lebih dari dua hari sebelum ditemukan. Selain itu, satu unit mobil pikap milik korban dilaporkan hilang, begitu pula beberapa telepon genggam. 

Penyidik dari Satuan Reserse Kriminal Polres Indramayu terus melakukan pendalaman kasus, termasuk dengan memeriksa sejumlah saksi, guna mengetahui identitas pelaku serta motif di balik kejadian tragis ini. 

Sementara itu, tim Inafis dari Polda Jabar bersama dengan anggota Polres Indramayu telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) lanjutan pada Selasa sore, tanggal 3 September 2025. 

Pemeriksaan lanjutan tersebut difokuskan pada area belakang rumah korban, tepat di bawah pohon nangka, lokasi di mana kelima jenazah ditemukan dikubur secara tidak wajar. 

Polda Jawa Barat mengungkapkan bahwa lima jenazah dari satu keluarga yang ditemukan dalam satu liang kubur di Kelurahan Paoman, Kabupaten Indramayu, diduga kuat merupakan korban tindak pidana pembunuhan.

 

“Dugaan kuat, para korban adalah hasil tindak pidana pembunuhan,” ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol. Hendra Rochmawan dalam pernyataan yang diterima dari Indramayu, Rabu. 

Hendra menjelaskan, dugaan tersebut muncul setelah menerima laporan resmi dari Polres Indramayu, yang telah menangani kasus ini sejak hari Senin, 1 September 2025. 

Menurut laporan tersebut, ditemukan lima jenazah terkubur dalam satu lubang di halaman rumah yang semuanya merupakan anggota dari satu keluarga. 

Ia menambahkan bahwa saat ini penyidik masih bekerja untuk menggali lebih dalam detail kasus dan mengungkap fakta-fakta yang sebenarnya. 

Identitas kelima korban juga telah dikonfirmasi, yakni: Sachroni (76 tahun), putranya Budi Awaludin (40 tahun), menantu Euis Juwita Sari (37 tahun), serta dua cucu korban, masing-masing Ratu Khairunnisa (7 tahun) dan Bela (10 bulan). 

“Saat ini, kami terus mengembangkan penyidikan (terkait kasus temuan lima jenazah),” kata Hendra. 

Sebelumnya, Polres Indramayu telah mengamankan sejumlah barang bukti dari lokasi kejadian, termasuk satu buah cangkul, ember, serta sprei yang memiliki bercak darah. 

Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, para korban diperkirakan sudah meninggal dunia lebih dari dua hari sebelum ditemukan. Selain itu, satu unit mobil pikap milik korban dilaporkan hilang, begitu pula beberapa telepon genggam. 

Penyidik dari Satuan Reserse Kriminal Polres Indramayu terus melakukan pendalaman kasus, termasuk dengan memeriksa sejumlah saksi, guna mengetahui identitas pelaku serta motif di balik kejadian tragis ini. 

Sementara itu, tim Inafis dari Polda Jabar bersama dengan anggota Polres Indramayu telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) lanjutan pada Selasa sore, tanggal 3 September 2025. 

Pemeriksaan lanjutan tersebut difokuskan pada area belakang rumah korban, tepat di bawah pohon nangka, lokasi di mana kelima jenazah ditemukan dikubur secara tidak wajar. 

Sumber: ANTARA

 

x|close