Ntvnews.id, Tel Aviv - Israel kembali meluncurkan satelit mata-mata ke orbit. Menteri Pertahanan (Menhan) Israel, Israel Katz, menyebut peluncuran pada Selasa, 2 September 2025 itu sebagai sebuah "pesan" kepada musuh-musuhnya bahwa mereka selalu berada dalam pengawasan.
"Peluncuran satelit Ofek 19 kemarin merupakan pencapaian tingkat global tertinggi. Hanya sedikit negara yang memiliki kemampuan ini," tulis Katz di platform X, dikutip dari AFP, Kamis, 4 September 2025.
"Ini juga merupakan pesan untuk semua musuh kami, di mana pun mereka berada -- kami mengawasi Anda setiap saat dan dalam setiap situasi," tambahnya.
Peluncuran satelit tersebut berlangsung pada Selasa malam waktu setempat, hanya dua bulan setelah berakhirnya perang 12 hari antara Israel dan Iran.
Baca Juga: Bersejarah! Unhan RI Luncurkan Satelit Perdana RIDU-SAT 1 dari California
Dalam perang itu, Israel melancarkan serangan terhadap situs-situs nuklir dan militer Iran, termasuk kawasan permukiman, yang berjarak lebih dari 1.000 kilometer (600 mil).
Daniel Gold, kepala direktorat penelitian dan pengembangan Kementerian Pertahanan Israel, mengungkapkan bahwa lebih dari 12.000 citra satelit wilayah Iran berhasil dikumpulkan untuk mendukung serangan tersebut.
Sementara itu, Boaz Levy, CEO Israel Aerospace Industries perusahaan milik negara yang mengembangkan proyek ini bersama Kementerian Pertahanan Israel menegaskan pentingnya kemampuan tersebut.
"Operasi tersebut menegaskan bahwa memiliki kemampuan observasi canggih di wilayah kami sangat penting untuk mencapai superioritas udara dan darat," ujarnya.
Israel sendiri telah masuk jajaran negara dengan kekuatan antariksa sejak 1988, ketika meluncurkan satelit Ofek pertamanya.