Ntvnews.id, Kathmandu - Eks Perdana Menteri Nepal Sher Bahadur Deuba turut menjadi korban amukan massa setelah gelombang unjuk rasa kian meluas dan ricuh hingga membakar rumah sejumlah perdana menteri dan pejabat.
Dalam video yang diunggah oleh NDTV di X, tampak ratusan demonstran menyerbu rumah Deuba dan istrinya, Arzu Rana Deuba, yang kini menjabat Menteri Luar Negeri Nepal.
Para pengunjuk rasa terlihat merusak barang-barang dan membakar kediaman tersebut.
Salah satu rekaman menunjukkan Deuba dibopong oleh beberapa orang dalam kondisi babak belur dengan kepala berdarah.Hingga kini belum diketahui kondisi terkini Deuba maupun keluarganya.
Baca Juga: Ini Penyebab Gen Z Nepal Demo Besar-besaran Berujung Kerusuhan Tewaskan 19 Orang
Sementara itu, setelah menerima masukan dari para menterinya, PM KP Sharma Oli memutuskan mundur dari jabatan setelah ribuan pelajar dan generasi Z menggelar demonstrasi sejak Minggu.
Oli bahkan disebut telah melarikan diri ke Dubai, Uni Emirat Arab, untuk menghindari kerusuhan.
Menurut NDTV, rumah pribadi Oli hingga kediaman Presiden Nepal Ram Chandra Poudel juga menjadi sasaran pembakaran.
Video yang tersebar di media sosial menampilkan aksi vandalisme di rumah Poudel. Tidak hanya itu, gedung parlemen Nepal juga dijebol dan dibakar massa.
Baca Juga: Presiden Nepal Serukan Persatuan Nasional Usai Demo Berdarah dan Mundurnya PM Oli
Otoritas Penerbangan Sipil Nepal mengumumkan penutupan bandara akibat kerusuhan yang melanda ibu kota.
Nepal kini berada dalam krisis politik setelah ribuan massa yang mayoritas pelajar turun ke jalan memprotes pemerintahan yang dianggap korup.
Puncak ketegangan terjadi pada Senin, 8 September 2025, ketika bentrokan antara polisi dan demonstran menewaskan 19 orang serta melukai ratusan lainnya.
Amarah warga semakin meluap setelah pemerintah memblokir puluhan aplikasi media sosial dan situs daring, yang dianggap sebagai bentuk pembungkaman suara rakyat.