Kondisi Terkini Nepal Usai Demo Besar: Korban Bertambah, Aksi Protes Kian Memanas

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 10 Sep 2025, 09:58
thumbnail-author
Dedi
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Massa mengikuti demonstrasi yang menentang pelarangan media sosial oleh pemerintah Nepal. Massa mengikuti demonstrasi yang menentang pelarangan media sosial oleh pemerintah Nepal. (ANTARA)

Ntvnews.id, Nepal - Sehari setelah demonstrasi besar-besaran mengguncang Nepal, situasi di ibu kota Kathmandu dan beberapa wilayah lain masih jauh dari tenang. Gelombang protes yang dipicu kekecewaan anak muda terhadap korupsi, nepotisme, dan larangan media sosial itu belum menunjukkan tanda-tanda mereda.

Akses transportasi udara di Tribhuvan International Airport lumpuh total. Otoritas setempat mengonfirmasi bahwa bandara tetap ditutup hingga Rabu, 10 September 2025, sementara seluruh penerbangan internasional dialihkan ke kota-kota di India, termasuk Delhi dan Lucknow.

Militer Nepal kini mengambil alih penuh pengamanan bandara untuk mencegah gangguan lebih lanjut. Seorang pejabat Kementerian Perhubungan Nepal kepada Hindustan Times mengatakan bahwa bandara dalam kondisi mencekam.

“Bandara Kathmandu saat ini dalam kondisi darurat. Penutupan dilakukan demi keselamatan semua pihak, karena kerusuhan kemarin sempat mendekat hingga ke area penerbangan.”

Pemerintah telah mencabut larangan terhadap platform populer seperti Facebook, Instagram, YouTube, dan X. Namun langkah ini tidak serta-merta meredakan kemarahan publik. Sebaliknya, massa tetap memenuhi jalanan.

Baca Juga: Militer Ambil Alih Kendali Nepal Usai Presiden hingga PM Mundur dari Jabatan

Menurut laporan Reuters, ribuan pemuda yang mayoritas berasal dari generasi Z menegaskan tuntutan mereka tidak berhenti pada soal media sosial, melainkan perubahan politik menyeluruh.

“Kami sudah muak dengan korupsi dan pemimpin yang hanya mementingkan diri sendiri. Larangan media sosial hanyalah puncak gunung es,” ujar salah satu demonstran di Kathmandu.

Baca Juga: Presiden Nepal Umumkan Mundur di Tengah Gelombang Kerusuhan

Kantor parlemen Nepal dan sejumlah gedung pemerintahan rusak parah akibat serangan massa. Beberapa bangunan bahkan terbakar. Tentara bersenjata lengkap kini berjaga di titik-titik strategis, sementara jam malam masih berlaku di pusat Kathmandu.

“Kami mengimbau masyarakat untuk tenang. Militer dikerahkan bukan untuk menekan warga, tetapi menjaga agar situasi tidak semakin rusuh,” kata juru bicara Angkatan Darat Nepal.

Protes masih berlangsung di berbagai titik hingga Selasa, 9 September 2025 siang. Banyak pengunjuk rasa tetap bertahan meski aparat memperketat penjagaan.

Data terbaru yang dilaporkan TIME menyebut sedikitnya 22 orang tewas akibat bentrokan, baik dari pihak demonstran maupun aparat keamanan. Ratusan lainnya mengalami luka-luka. Angka ini diperkirakan masih bisa bertambah karena kondisi di lapangan belum stabil.

x|close