Lima Anggota Hamas Tewas dalam Serangan Israel di Doha

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 10 Sep 2025, 12:27
thumbnail-author
Irene Anggita
Penulis
thumbnail-author
Tim Redaksi
Editor
Bagikan
Ledakan di Doha, Qatar. Ledakan di Doha, Qatar. (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, mengonfirmasi bahwa lima anggotanya tewas dalam serangan Israel di ibu kota Qatar, Doha, sekaligus memastikan bahwa delegasi negosiasinya selamat dari insiden tersebut.

Dalam pernyataan pada Selasa, 9 September 2025, Hamas mengecam serangan Israel sebagai “kejahatan keji dan agresi terang-terangan,” serta menyatakan bahwa serangan tersebut menargetkan delegasi negosiasi mereka.

“Kami menegaskan bahwa musuh telah gagal dalam upaya untuk membunuh saudara-saudara kami di delegasi negosiasi,” tegas Hamas.

Hamas mengidentifikasi lima anggotanya yang tewas, yakni Hammam al-Hayya (putra pemimpin Hamas Khalil al-Hayya), direktur kantornya Jihad Lubad, dan tiga ajudan: Abdullah Abdel Wahid, Moamen Hassouna, serta Ahmed al-Mamlouk.

“Kami menyatakan bahwa pendudukan Israel dan pemerintah Amerika Serikat bertanggung jawab atas kejahatan ini karena dukungan terus-menerus Washington terhadap agresi dan kejahatan pendudukan terhadap rakyat kami,” tambahnya.

Hamas menyebut serangan Israel sebagai “agresi terhadap kedaulatan Negara Qatar yang bersaudara, yang bersama dengan Mesir memainkan peran penting dan bertanggung jawab dalam memediasi upaya untuk menghentikan serangan serta mencapai kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan.”

Baca Juga: Indonesia Kecam Keras Serangan Israel ke Doha Qatar

Kelompok Palestina itu juga menyampaikan belasungkawa atas tewasnya seorang personel keamanan Qatar dalam serangan tersebut.

Hamas menekankan bahwa serangan terhadap tim negosiasinya terjadi tepat saat mereka membahas proposal terbaru dari Presiden AS Donald Trump. Kelompok ini menilai serangan itu menunjukkan Kepala Otoritas Israel Benjamin Netanyahu dan pemerintahannya “tidak berniat mencapai kesepakatan dan secara sengaja berusaha menggagalkan semua peluang serta menggagalkan upaya internasional.”

“Sekali lagi membuktikan bahwa pendudukan Zionis merupakan ancaman serius bagi kawasan dan dunia,” ucap Hamas, sembari menuduh Netanyahu menjalankan “skema kriminal berupa genosida, pembersihan etnis, kelaparan, dan pemindahan paksa.”

Baca Juga: Israel Serang Qatar, Sasar Petinggi Hamas

Hamas menegaskan bahwa upaya pembunuhan yang disebutnya pengecut tidak akan mengubah posisi dan tuntutannya, termasuk mengakhiri agresi terhadap rakyat Palestina, penarikan penuh tentara pendudukan dari Gaza, pertukaran tahanan yang nyata, bantuan kemanusiaan mendesak, serta rekonstruksi.

“Kejahatan teroris ini tidak akan mematahkan tekad gerakan dan kepemimpinan kami, ataupun mengalihkan kami dari perjuangan mempertahankan hak-hak nasional kami dan terus melanjutkan jalur perlawanan hingga pendudukan berakhir dan negara Palestina merdeka dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya terwujud.”

Militer Israel mengonfirmasi telah melancarkan “serangan tepat sasaran terhadap pimpinan senior Hamas,” meski tidak menyebut secara spesifik ibu kota Qatar.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Qatar mengecam keras serangan Israel dan menyebutnya sebagai “pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional.”

Qatar, bersama Mesir dan Amerika Serikat, berperan sebagai mediator dalam negosiasi tidak langsung antara Israel dan Hamas terkait kemungkinan pertukaran tahanan dan kesepakatan gencatan senjata. (Sumber: Antara)

x|close