Ntvnews.id, Gaza - Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, menegaskan bahwa meskipun Zionis Israel berusaha membunuh anggota delegasi perundingan mereka di Doha, Hamas akan tetap berkomitmen memperjuangkan perdamaian di Jalur Gaza.
Pernyataan tersebut disampaikan anggota biro politik Hamas, Husam Badran, kepada RIA Novosti,.
"Kepemimpinan Hamas akan terus memainkan peran politik. Kejahatan apa pun yang dilakukan pasukan penjajah tidak akan memengaruhi keputusan yang telah diambil demi rakyat Palestina serta upaya untuk mengakhiri perang kriminal pemusnahan di jalur Gaza," katanya, dikutip dari Sputnik, Kamis, 11 September 2025.
Baca Juga: Lima Anggota Hamas Tewas dalam Serangan Israel di Doha
Badran menilai bahwa upaya pembunuhan terhadap anggota delegasi Hamas di Ibu Kota Qatar membuktikan Israel tengah memperluas perang ke seluruh kawasan.
Militer Israel sebelumnya mengaku melancarkan serangan di Doha pada Selasa, dengan sasaran sejumlah pejabat senior Hamas.
Sejumlah saksi mata menyebutkan kepada RIA Novosti bahwa ledakan terjadi di pusat Doha ketika delegasi Hamas sedang membahas proposal terbaru Amerika Serikat terkait gencatan senjata di Gaza.
Baca Juga: Hamas Setuju Soal Proposal Baru Gencatan Senjata
Media Israel melaporkan enam pejabat Hamas tewas dalam serangan itu. Namun, Hamas hanya mengonfirmasi bahwa enam orang tewas akibat serangan tersebut, tanpa menyebutkan adanya korban dari kalangan pimpinannya.
Sumber internal Hamas mengatakan kepada RIA Novosti bahwa beberapa anggota tim perunding kemungkinan terluka, tetapi belum ada laporan korban jiwa di tingkat pimpinan.