Politisi Finlandia Akui Dirinya Pernah Jadi Pekerja Seks

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 15 Sep 2025, 09:00
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Finlandia Finlandia (Pixabay)

Ntvnews.id, Helinski - Anggota Parlemen Finlandia, Anna Kontula, secara terbuka mengungkapkan bahwa dirinya pernah bekerja sebagai pekerja seks komersial (PSK) selama bertahun-tahun sebelum terjun ke dunia politik. Ia menegaskan bahwa tidak ada rasa malu atas pengalaman masa lalunya itu.

Pengakuan tersebut disampaikan Kontula dalam wawancara dengan Helsingin Sanomat (HS) yang terbit pada Sabtu pekan lalu. Menurutnya, pengalaman tersebut justru berperan penting dalam membentuk perjalanan karier politiknya.

Kontula, yang kini berusia 48 tahun, sedang menjalani periode keempat sebagai anggota parlemen. Meskipun ia sudah lama aktif memperjuangkan hak-hak PSK, sebelumnya ia tidak pernah membicarakan pengalaman pribadinya secara terbuka.

Kontula menuturkan kepada HS bahwa ia mulai bekerja sebagai PSK pada usia 16 tahun ketika tinggal di asrama mahasiswa. Menurutnya, keputusan itu diambil karena faktor ekonomi sekaligus rasa ingin tahu.

Baca Juga: Deretan Tradisi Natal Unik di Berbagai Negara, dari Austria sampai Finlandia

"Jika saya ingin memenuhi kebutuhan hidup...itu adalah solusi yang cukup rasional," katanya.

Ia mengaku bekerja secara berkala di industri dewasa selama hampir dua dekade, sekaligus aktif menjadi advokat. Pada tahun 2002, ia ikut mendirikan SALLI, serikat pekerja seks, dan menulis artikel yang menantang stigma publik terhadap industri tersebut.

Ketika Finlandia mengesahkan undang-undang tahun 2006 yang sebagian membatasi pembelian seks, ia menilainya sebagai kemenangan parsial, karena aturan itu juga memberi perlindungan bagi korban perdagangan manusia.

Sejak terpilih ke parlemen pada 2011, Kontula konsisten memperjuangkan hak-hak pekerja seks. Ketika ditanya mengapa baru sekarang berbicara terbuka, ia menjawab:

"Membahas topik ini sekarang dapat membawa manfaat bagi debat sosial [tentang pekerjaan seks] dan arahnya."

Baca Juga: Hasil Laga Uji Coba: Italia Imbang Lawan Turki, Portugal Tanpa Cristiano Ronaldo Hajar Finlandia

Meski demikian, ia sudah menyatakan tidak akan kembali mencalonkan diri sebagai anggota parlemen. Saat ini, Kontula sedang menempuh pelatihan untuk menjadi pekerja sosial, termasuk memberikan pendidikan seks yang aman.

Pengakuan tersebut memicu kontroversi. Dalam sebuah opini yang dimuat HS pada Minggu, psikolog hukum Pia Puolakka menyebut hal itu "mengkhawatirkan" karena Kontula menggambarkan pekerja seks sebagai "hanya pekerjaan di antara yang lain".

Ia menegaskan bahwa "menormalkan pekerja seks tidak membuat masyarakat lebih bebas atau lebih adil."

"Tugas negara yang beradab adalah menjamin kondisi di mana tidak seorang pun harus menjual keintiman mereka," tulis Puolakka.

Sebagai catatan, prostitusi di Finlandia adalah legal dengan pengecualian tertentu. Meski Kontula masih di bawah umur ketika mulai bekerja seks, hukum Finlandia kala itu tidak melarangnya. Namun, sejak 2006, pembelian seks sebagian dikriminalisasi, terutama jika melibatkan anak di bawah umur, korban perdagangan manusia, atau pihak yang berada di bawah pengendalian pihak ketiga.

x|close