Presiden Irlandia Desak Israel dan Pendukungnya Dikeluarkan dari PBB

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 17 Sep 2025, 13:51
thumbnail-author
Irene Anggita
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Sebuah aksi pro-Palestina di ibukota Inggris, Rabu (11/9/2024) memprotes serangan Israel yang tanpa jeda dan meluluhlantakkan Gaza serta menyeru pemerintah negara tersebut agar berhenti menjual senjata kepada Israel. Sebuah aksi pro-Palestina di ibukota Inggris, Rabu (11/9/2024) memprotes serangan Israel yang tanpa jeda dan meluluhlantakkan Gaza serta menyeru pemerintah negara tersebut agar berhenti menjual senjata kepada Israel. (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Irlandia, Michael Higgins, menyerukan agar Israel dan negara-negara yang memasok persenjataan kepadanya dikeluarkan dari keanggotaan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).

Pernyataan itu disampaikan setelah tim ahli independen yang ditugaskan oleh Dewan Hak Asasi Manusia PBB menyimpulkan bahwa Israel melakukan tindakan genosida di Gaza.

"Saya pikir ini adalah dokumen yang sangat, sangat penting, dan tentu saja, ketua kelompok kerja itu adalah ketua kelompok kerja untuk Rwanda, dan dokumen itu secara eksplisit menyatakan bahwa empat tindakan utama sebagaimana dirujuk dalam konvensi genosida tahun 1948 telah dipenuhi," kata Higgins kepada wartawan.

Ia menambahkan, "Lebih jauh lagi, laporan itu menunjukkan bahwa hasutan untuk melakukan genosida telah ada, dan secara khusus disebutkan orang-orang yang berada di jabatan tinggi menggunakan bahasa untuk mendorong dan menghasut genosida."

Baca Juga: Israel Bakal Tutup Kedutaan Irlandia, Ada Apa?

Komisi Penyelidikan mengenai Wilayah Palestina yang Diduduki dan Israel, setelah melakukan investigasi selama dua tahun terhadap berbagai peristiwa sejak 7 Oktober 2023, menyimpulkan bahwa otoritas serta pasukan keamanan Israel telah melaksanakan “empat dari lima” tindakan genosida yang tercantum dalam Konvensi 1948 tentang Pencegahan dan Penghukuman Kejahatan Genosida.

Saat menanggapi temuan laporan itu, Higgins juga menyoroti sikap Uni Eropa (UE). Ia menyampaikan: “Saya yakin UE akan merasa sangat sulit untuk menjadi serikat pekerja lagi ketika beberapa anggota terkuatnya memutuskan untuk tetap diam menyaksikan anak-anak kurus kering dalam penderitaan yang merupakan akibat ulah manusia, yang sungguh mengerikan bagi manusia."

Baca Juga: Irlandia Akan Gabung Gugatan Internasional Terkait Dugaan Genosida di Gaza

Higgins menegaskan kondisi kehancuran yang terjadi di Gaza sebagaimana dipaparkan dalam laporan tersebut. "Laporan itu menyatakan 90 persen dari seluruh perumahan telah hancur, fasilitas pendidikan telah hancur, dan fasilitas perawatan kesehatan serta fasilitas fertilitas sedang dihancurkan—dengan kata lain, Anda sedang menyerang kelahiran."

Ia pun menyerukan kepada masyarakat internasional untuk memperbesar tekanan terhadap Israel dengan tujuan "menghentikan pembantaian tersebut" dan "pembantaian warga sipil."

Hingga kini, serangan intensif yang dilancarkan militer Israel di Jalur Gaza sejak Oktober 2023 telah menewaskan hampir 65.000 warga Palestina. Operasi militer itu juga meratakan sebagian besar wilayah Gaza, sementara para ahli mengingatkan bahwa krisis kelaparan kini melanda warga di daerah tersebut.

(Sumber: Antara)

x|close