Ntvnews.id, Jakarta - Peringatan tsunami dikeluarkan pada Kamis, 18 September 2025 untuk sebagian wilayah Kepulauan Aleut, Alaska, setelah gempa kuat mengguncang lepas pantai Semenanjung Kamchatka, Rusia.
Namun, otoritas memastikan tidak ada peringatan serupa di Hawaii maupun Kanada.
Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional Amerika Serikat (NOAA) melaporkan gempa tersebut berkekuatan magnitudo (M) 7,8 dengan pusat gempa berada 128 kilometer sebelah timur Petropavlovsk-Kamchatsky pada kedalaman 10 kilometer.
Guncangan kali ini terjadi hanya beberapa bulan setelah kawasan yang sama diguncang gempa besar M8,8 pada Juli lalu, yang masuk sebagai salah satu gempa terkuat dalam sejarah pencatatan dunia.
Baca Juga: Gempa Bumi Magnitudo 4,6 Guncang Sukabumi
Pusat Peringatan Tsunami Nasional yang berlokasi di Palmer, Alaska, mengumumkan peringatan untuk Aleutian barat, mencakup wilayah dari Amchitka hingga Attu.
"Gelombang dan arus kuat membahayakan mereka yang berada di dalam atau dekat perairan," tulis lembaga itu melalui platform X.
Mereka menambahkan bahwa daerah yang masuk dalam cakupan peringatan diperkirakan tidak akan mengalami genangan air yang luas.
Di Hawaii, Badan Manajemen Darurat di Pasifik menegaskan tidak ada ancaman tsunami, sementara di Kanada, Emergency Info BC juga memastikan British Columbia aman dari dampak gempa tersebut.
Baca Juga: Gempa Bumi 7,7 Magnitudo Hantam Myanmar, Getaran Sampai Thailand
Sebagai catatan, gempa M8,8 pada Juli lalu memicu peringatan tsunami di Alaska, Hawaii, hingga Jepang, menimbulkan korban luka di Rusia timur, serta menyebabkan kerusakan.
Untuk kejadian Kamis ini, otoritas setempat menyampaikan belum ada laporan korban jiwa maupun kerusakan besar.
Gubernur Kamchatka, Vladimir Solodov, mengatakan semua layanan darurat di wilayahnya telah berada dalam kondisi siaga penuh. Ia menegaskan prosedur penanganan sudah diberlakukan dan petugas "langsung bekerja dalam hitungan menit."
"Saat ini tidak ada laporan kerusakan yang diterima. Data terbaru menunjukkan kekuatan gempa M7,2," kata Solodov.
Sumber: ANTARA