Menag Sebut Ormas Jadi Instrumen Pemersatu Umat

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 20 Sep 2025, 13:00
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Menag Nasaruddin Umar Menag Nasaruddin Umar (website kemenag)


Ntvnews.id
, Jakarta - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa organisasi masyarakat (ormas) Islam merupakan instrumen penting dalam menjaga persatuan umat.

Menurutnya, ormas tidak hanya menjadi wadah aktivitas sosial-keagamaan, tetapi juga berperan besar dalam memperkuat ukhuwah di tengah masyarakat.

“Ormas Islam adalah salah satu instrumen pemersatu umat. Kehadirannya di tengah masyarakat mampu memberikan pengaruh yang besar dalam persatuan,” ujar Menag dalam keterangan tertulisnya, Sabtu 20 September 2025.

Menag juga menyoroti kondisi populasi Indonesia yang unik.

Baca juga: Menag Dukung Program Masjid sebagai Pusat Pelaporan dan Pencegahan Narkoba

Ia menyebutkan, meskipun Indonesia bukan negara Arab, jumlah umat Muslim di tanah air justru lebih banyak dibandingkan negara-negara di Timur Tengah.

“Kita ini negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia. Potensi itu jauh lebih mumpuni dibandingkan banyak negara Arab, sehingga peran ormas menjadi strategis dalam menjaga harmoni bangsa,” jelasnya.

Menag juga mengingatkan, selain menyelesaikan suatu masalah sosial yang terjadi di masyarakat, ormas juga perlu menyelesaikan akar masalahnya.

“Seringkali kita hanya berfokus untuk menindaklanjuti hal yang terjadi, padahal kita perlu lebih fokus untuk tindakan pencegahan, benahi akar masalahnya”, pesannya.

Lebih lanjut, Menag menekankan pentingnya penyebaran narasi yang menyejukkan untuk memperkuat persaudaraan antarumat beragama.

Baca juga: KPK: Ada Oknum Kemenag Bujuk Khalid Basalamah Alihkan Jemaah ke Haji Khusus

Ia mengingatkan agar tidak ada pihak yang menggunakan agama untuk saling menyudutkan.

“Kita perlu menyampaikan narasi yang halus dan penuh kasih sayang, sehingga bisa menyatukan umat tanpa menyakiti atau menyinggung agama lain”, tutupnya.

x|close