Polandia Bakal Tembak Jatuh Drone Rusia yang Masuk Wilayah Udaranya

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 23 Sep 2025, 12:45
thumbnail-author
Irene Anggita
Penulis
thumbnail-author
Dedi
Editor
Bagikan
Perdana Menteri Polandia Donald Tusk. Perdana Menteri Polandia Donald Tusk. (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Perdana Menteri Polandia Donald Tusk menegaskan pemerintah akan menembak jatuh setiap objek asing yang masuk tanpa izin ke wilayah udaranya. Pernyataan itu ia sampaikan pada Senin, menyusul insiden berulang kali jatuhnya drone di Polandia dalam beberapa pekan terakhir.

"Kami memutuskan untuk menembak jatuh setiap benda terbang yang melanggar wilayah kami dan melintasi Polandia, ini sama sekali tidak bisa didiskusikan," kata Tusk dalam konferensi pers di Warsawa, dilansir Antara, pada Selasa, 23 September 2025.

Baca Juga: NATO Resmi Gelar Operasi Eastern Sentry Usai 19 Drone Rusia Langgar Udara Polandia

Awal bulan ini, Polandia melaporkan adanya pelanggaran wilayah udara oleh drone Rusia. Situasi itu mendorong negara sekutu NATO tersebut memperkuat pertahanannya, khususnya di sisi timur aliansi.

Menurut Tusk, sedikitnya tiga drone Rusia berhasil dijatuhkan, baik oleh jet tempur Polandia maupun pesawat NATO lainnya di wilayah udara Polandia. Ia menekankan bahwa ini menjadi momen pertama kali drone Rusia ditembak jatuh di kawasan NATO, yang menurutnya mengubah situasi politik. Ia juga menyinggung Pasal 4 NATO, yang memberi hak bagi anggota untuk meminta pertemuan sekutu terkait isu keamanan.

Baca Juga: Buntut Drone Rusia, Polandia Setujui Kehadiran Pasukan NATO di Negaranya

“Saya juga perlu benar-benar yakin bahwa semua sekutu akan memperlakukan hal ini dengan cara yang persis sama seperti yang kami lakukan,” ucap Tusk.

Meski begitu, ia mengingatkan perlunya langkah hati-hati dalam merespons situasi tertentu. "Ketika menghadapi situasi yang belum sepenuhnya jelas—seperti penerbangan jet tempur Rusia baru-baru ini di atas platform Petrobaltic, tetapi tanpa pelanggaran apa pun, karena ini bukan perairan teritorial kami, kita benar-benar perlu berpikir dua kali sebelum memutuskan tindakan yang dapat memicu fase konflik yang akut," jelasnya.

Sementara itu, Rusia membantah tuduhan bahwa pelanggaran drone maupun jet tempur tersebut dilakukan dengan sengaja, meskipun laporan serupa juga disampaikan oleh Rumania dan Estonia.

Sumber: ANTARA

x|close