Mensos: Warga Layak Penerima Bansos Kini Bisa Ajukan Lewat Aplikasi

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 2 Okt 2025, 19:58
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ketua Komite Percepatan Transformasi Digital Pemerintah, Luhut Binsar Pandjaitan berdialog dengan warga penerima bansos di Desa Gombengsari, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, jawa Timur. Kamis 2 oktober 2025 ANTARA/Novi Husdinariyanto (Banyuwangi) Ketua Komite Percepatan Transformasi Digital Pemerintah, Luhut Binsar Pandjaitan berdialog dengan warga penerima bansos di Desa Gombengsari, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, jawa Timur. Kamis 2 oktober 2025 ANTARA/Novi Husdinariyanto (Banyuwangi) (Antara)

Ntvnews.id, Banyuwangi - Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyampaikan bahwa dengan adanya Digitalisasi Bantuan Sosial (Bansos) yang digagas pemerintah pusat, masyarakat yang berhak menerima bantuan kini dapat melakukan pengajuan langsung melalui aplikasi Portal Perlinsos (perlindungan sosial).

“(Digitalisasi Bansos) ini sekaligus bisa menyanggah jika memang layak tapi tertolak atas berbagai bantuan yang pemerintah berikan. Tanpa perlu menghadap siapapun, cukup melalui handphone,” kata Saifullah yang akrab disapa Gus Ipul, saat meninjau uji coba pendaftaran Digitalisasi Bansos di Desa Gombengsari, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis.

Uji coba sistem pendaftaran bansos berbasis digital yang digelar sejak 18 September 2025 itu, menurutnya, terus dimatangkan. Program ini tidak hanya menyasar warga miskin di kawasan pedesaan, tetapi juga menjangkau masyarakat di lereng gunung serta daerah perkebunan.

Saifullah menambahkan bahwa selama ini pemerintah telah menyalurkan berbagai program bantuan sosial untuk mengentaskan kemiskinan, namun persoalan ketidaktepatan sasaran masih kerap terjadi. “Kami ingin memastikan langsung program bantuan yang diberikan oleh pemerintah ini tepat sasaran dan memiliki dampak positif,” ujarnya.

Baca Juga: Pemprov DKI Salurkan Bansos KAJ, KLJ, dan KPDJ Periode September 2025

Sementara itu, Ketua Komite Percepatan Transformasi Digital Pemerintah, Luhut Binsar Pandjaitan, menegaskan bahwa bansos berbasis digital tidak hanya berfungsi menyalurkan bantuan, tetapi juga mengintegrasikan data secara menyeluruh untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Jadi, tidak selamanya menerima bantuan, harus ada peningkatan taraf kesejahteraan,” tutur Luhut. Menurutnya, sistem ini memungkinkan penerima bantuan dipantau dari waktu ke waktu, termasuk dalam bentuk dukungan pendidikan anak maupun permodalan usaha.

Ia menambahkan bahwa Digitalisasi Bansos merupakan salah satu program substantif Presiden Prabowo Subianto dalam rangka pengentasan kemiskinan. “Pak Prabowo ingin kemiskinan ini bisa diselesaikan,” kata Luhut Binsar Pandjaitan.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, juga menegaskan dukungannya dengan menyiapkan sekitar tiga ribu agen perlinsos untuk mempercepat proses pendataan dalam uji coba program tersebut. Ia menjelaskan bahwa Pemkab Banyuwangi melibatkan pendamping PKH, TKSK, operator desa, kepala dinas, camat, lurah/kepala desa, hingga kader dasa wisma untuk membantu warga mendaftar melalui aplikasi Portal Perlinsos.

“Kami berkomitmen untuk menyukseskan piloting Digitalisasi Bansos ini, dan Banyuwangi ingin menjadi saksi sejarah komitmen pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan,” ujar Ipuk.

Pelaksanaan bantuan sosial berbasis digital ini tidak hanya ditangani Kementerian Sosial, tetapi juga melibatkan kerja sama lintas kementerian dan lembaga negara.

 

(Sumber : Antara)

x|close