Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menyampaikan bahwa proses dekontaminasi telah dilakukan terhadap empat kegiatan usaha di Kawasan Industri Modern Cikande, Kabupaten Serang, Banten, yang terpapar zat radioaktif Cesium-137 (Cs-137).
Dalam pernyataan resmi yang dikonfirmasi dari Jakarta pada Rabu, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq selaku Ketua Harian Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Radiasi Radionuklida Cs-137 menyebutkan bahwa satgas terus melakukan dekontaminasi terhadap material sumber paparan radiasi di lokasi F, serta pada perusahaan-perusahaan yang terdeteksi terpapar Cs-137 dalam dua hari terakhir. Ia menegaskan bahwa tim telah menuntaskan proses dekontaminasi pada empat kegiatan usaha di Kawasan Industri Modern Cikande.
"Langkah segera penanganan Cs-137 dilakukan melalui pemetaan paparan berbasis ilmiah menjadi beberapa zona, pengambilan sampel tanah, sampel air, sampel tanaman dengan memperhitungkan arah angin, demografi dan pergerakan masyarakat, melokalisir lokasi terpapar radiasi Cs-137 secara ketat dan memasang tanda bahaya radiasi yang jelas," kata Menteri LH/Kepala BPLH Hanif Faisol Nurofiq.
Baca Juga: KLH Siapkan Relokasi Sementara Warga di Sekitar Titik Radiasi Cesium-137
Hanif menambahkan bahwa insiden cemaran radiasi Cs-137 di kawasan Cikande telah ditetapkan pemerintah sebagai kejadian khusus. Oleh karena itu, seluruh sumber daya lintas sektor dikerahkan untuk mempercepat pemulihan, sekaligus memastikan keamanan lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Untuk mendapatkan pemetaan wilayah terdampak yang komprehensif, tim gabungan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), serta KBRN Polri melakukan survei dengan radius antara 2 hingga 5 kilometer dari titik pusat radiasi.
Baca Juga: KLH Tegaskan Cesium-137 Bersifat Larut Air dan Berpotensi Terbawa Udara
Menurut Hanif, pemetaan tersebut juga mencakup pengambilan berbagai sampel seperti tanah, air sumur, tanaman, sedimen sungai, serta sedimen danau. “Di Lokasi E, tim telah memasang tanda bahaya radiasi setelah hasil pengukuran menunjukkan laju radiasi lebih dari 500 mikrosievert per jam,” ujarnya.
Sebelumnya, dalam kunjungannya ke Kawasan Industri Modern Cikande pada Selasa, 7 , Menteri Hanif telah memastikan bahwa pos pemantauan kendaraan keluar-masuk kawasan yang dioperasikan oleh Tim Gegana Brimob berfungsi dengan baik untuk mendeteksi potensi paparan radiasi.
Dalam kunjungan tersebut, Hanif juga menyegel satu lokasi baru yang teridentifikasi terpapar Cs-137 serta melakukan sosialisasi kepada warga Desa Nambo Udik, Cikande, mengenai bahaya cemaran zat radioaktif terhadap kesehatan masyarakat.
Sumber: ANTARA