Ntvnews.id, Kabul - Pasukan Taliban di Afghanistan melancarkan serangan bersenjata terhadap militer Pakistan di sepanjang perbatasan kedua negara, menyusul tuduhan bahwa Islamabad telah melakukan serangan udara di wilayah Afghanistan.
Dilansir dari AFP, Minggu, 12 Oktober 2025, dua ledakan mengguncang ibu kota Kabul dan satu lagi terjadi di wilayah tenggara Afghanistan pada Kamis, 9 Oktober 2025. Sehari kemudian, Kementerian Pertahanan yang dipimpin Taliban menyalahkan Pakistan atas serangan tersebut dan menuduhnya melanggar kedaulatan negara mereka.
"Sebagai balasan atas serangan udara yang dilakukan oleh tentara Pakistan di Kabul, pasukan Taliban terlibat dalam bentrokan hebat melawan pasukan keamanan Pakistan di berbagai wilayah di sepanjang perbatasan," demikian pernyataan resmi militer Afghanistan.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Taliban, Enayat Khowarazm, menyebut operasi tersebut telah "berhasil" dan berakhir pada tengah malam. Namun, ia menegaskan bahwa serangan balasan akan kembali dilakukan jika pelanggaran terulang.
"Jika pihak lawan kembali melanggar wilayah Afghanistan, angkatan bersenjata kami siap untuk mempertahankan wilayah mereka dan akan merespons dengan tegas," ujarnya.
Baca Juga: Donald Trump Ancam Taliban, Ada Apa?
Sementara itu, Pakistan tidak mengonfirmasi keterlibatannya dalam serangan udara ke Kabul, namun meminta pemerintah Taliban untuk berhenti melindungi kelompok militan Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) di wilayahnya.
TTP, yang dikenal berafiliasi secara ideologis dengan Taliban Afghanistan, telah dituduh membunuh ratusan tentara Pakistan sejak 2021. Pejabat Taliban di beberapa provinsi perbatasan seperti Kunar, Nangarhar, Paktia, Khost, dan Helmand membenarkan bahwa bentrokan dengan pasukan Pakistan terus terjadi hingga Jumat malam.
"Malam ini, pasukan Taliban mulai menggunakan senjata. Kami menembakkan artileri ringan dan kemudian artileri berat di empat titik di sepanjang perbatasan," ungkap seorang pejabat senior di provinsi Khyber-Pakhtunkhwa, Pakistan.
"Pasukan Pakistan merespons dengan tembakan gencar dan menembak jatuh tiga quadcopter Afghanistan yang diduga membawa bahan peledak. Pertempuran sengit masih berlangsung, tetapi sejauh ini, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan." tambahnya.
Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menyerukan agar kedua negara menahan diri dan menghindari eskalasi konflik. Dalam beberapa bulan terakhir, militan TTP memang memperbanyak serangan terhadap pasukan keamanan Pakistan di wilayah pegunungan yang berbatasan dengan Afghanistan.
Baca Juga: 3 Tahun Taliban Kuasai Pemerintahan Afghanistan
Islamabad menuduh Kabul gagal menindak kelompok militan tersebut, sementara pihak Taliban membantah tudingan itu. Sebuah laporan PBB awal tahun ini menyebut bahwa TTP “menerima dukungan logistik dan operasional yang substansial dari otoritas de facto”, merujuk pada pemerintahan Taliban di Kabul.
Menteri Pertahanan Pakistan, Khawaja Muhammad Asif, mengatakan kepada parlemen bahwa berbagai upaya diplomatik untuk menghentikan dukungan Taliban terhadap TTP tidak membuahkan hasil.
"Kami tidak akan menoleransi ini lagi. Bersatu, kita harus menanggapi mereka yang memfasilitasinya, baik tempat persembunyiannya berada di tanah kita maupun tanah Afghanistan," tegasnya.
TTP sebelumnya mengaku bertanggung jawab atas serangkaian serangan di barat laut Pakistan yang menewaskan sedikitnya 20 aparat keamanan dan tiga warga sipil.