A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

BMKG: Suhu Capai 36 Derajat Celcius di Sejumlah Kota dalam 24 Jam Terakhir - Ntvnews.id

BMKG: Suhu Capai 36 Derajat Celcius di Sejumlah Kota dalam 24 Jam Terakhir

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 21 Okt 2025, 21:45
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Warga mengenakan penutup kepala saat cuaca terik di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Rabu 15 Oktober 2025. (ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/rwa.) Warga mengenakan penutup kepala saat cuaca terik di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Rabu 15 Oktober 2025. (ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/rwa.) (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat suhu maksimum harian mencapai 34 hingga 36 derajat Celcius di berbagai wilayah Indonesia dalam 24 jam terakhir.

Deputi Meteorologi Publik BMKG Andri Ramadhani menjelaskan, suhu tertinggi terpantau di Majalengka, Jawa Barat, dengan catatan mencapai 36,4 derajat Celcius berdasarkan pengamatan dari Stasiun Meteorologi Kertajati.

“Suhu panas maksimum 36,4 derajat Celcius menerpa wilayah Majalengka,” ujar Andri dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa, 21 Oktober 2025.

Selain itu, suhu di atas 35 derajat Celcius juga melanda sejumlah daerah seperti Sabu Raijua, Kota Kupang, Surabaya, Kediri, dan Cirebon, sementara suhu di atas 34 derajat Celcius terpantau di Lampung, Kualanamu, Semarang, Banyuwangi, Sentani, dan Gorontalo.

Baca Juga: BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Sejumlah Wilayah Indonesia

BMKG menjelaskan fenomena ini disebabkan oleh minimnya tutupan awan serta posisi semu matahari yang saat ini berada tepat di atas garis khatulistiwa. Meski begitu, kondisi tersebut masih tergolong normal dan tidak berdampak pada perubahan musim di Indonesia.

Untuk mengantisipasi dampak panas ekstrem, BMKG mengimbau masyarakat agar cukup mengonsumsi air putih, menggunakan pelindung diri seperti topi, payung, atau kacamata hitam saat beraktivitas di luar ruangan, serta menghindari pembakaran lahan atau sampah yang dapat memicu kebakaran akibat cuaca kering.

Pemerintah daerah juga diharapkan dapat melakukan penyiraman darat di kawasan hutan dan tempat pembuangan akhir untuk mengurangi risiko kebakaran akibat paparan sinar matahari.

BMKG memastikan masyarakat dapat memperoleh informasi terkini mengenai kondisi suhu melalui aplikasi InfoBMKG, media sosial resmi @infoBMKG, atau dengan menghubungi kantor BMKG terdekat.

(Sumber : Antara)

x|close