10 Bulan Berjalan, MBG Berhasil Membuka Ratusan Ribu Lapangan Kerja Baru

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 22 Okt 2025, 15:51
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S. Deyang. Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S. Deyang. (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta – Badan Gizi Nasional (BGN) mengungkapkan bahwa selama 10 bulan pelaksanaan, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah berhasil menyerap ratusan ribu tenaga kerja di seluruh Indonesia melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

"Ayo kita hitung, minimal satu dapur itu 50 orang, dikalikan sekarang sudah 12 ribu SPPG, berarti saat ini sudah 600 ribu lebih tenaga kerja secara langsung, yang artinya itu baru pekerja di dapur saja. Satu dapur ada 15-20 pemasok, dan satu pemasok bisa menambah tenaga kerja 5-10 orang, maka sudah berapa juta penambahannya itu," kata Wakil Kepala BGN Nanik S. Deyang saat dihubungi di Jakarta, Rabu, 22 Oktober 2025.

Ia menambahkan, hingga kini belum ada rencana untuk menaikkan anggaran per porsi makanan. BGN tetap menetapkan harga Rp10 ribu per porsi, kecuali di daerah-daerah dengan tingkat kesulitan distribusi tinggi atau di kawasan Indonesia Timur seperti Papua dan Maluku yang menyesuaikan dengan kebijakan pemerintah daerah.

Baca Juga: Program MBG dan Kopdes Merah Putih Diproyeksikan Dorong Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

"Uang Rp10 ribu itu kita hitung masih cukup, kecuali di wilayah-wilayah tertentu misalnya Papua, Maluku, itu memang akan berbeda harganya, bukan Rp10 ribu. Namun, untuk wilayah-wilayah di luar yang kemahalannya tinggi, yang memang daerah di situ kan tinggi harga bahannya, itu enggak mungkin cukup Rp10 ribu," ujarnya.

Menurut Nanik, pemerintah daerah memiliki peran penting dalam menentukan harga per porsi di daerahnya masing-masing. Oleh karena itu, BGN terus melibatkan pemda untuk menyesuaikan besaran biaya sesuai kondisi lokal.

"Di daerah itu nanti akan diusulkan, pemda kan punya patokan harga ya, oleh karena itu kita ini terus melibatkan pemda. Di wilayah yang mahal itu kita sesuaikan, misalnya di Jawa Rp10 ribu cukup, tetapi di Papua belum tentu Rp30 ribu cukup satu porsinya, nah itu kita sesuaikan dengan wilayah masing-masing," paparnya.

Baca Juga: Kepala BGN: MBG Telah Serap Hingga 1 Juta Tenaga Kerja

Lebih lanjut, Nanik menuturkan bahwa anggaran sebesar Rp71 triliun yang dialokasikan untuk 82,9 juta penerima manfaat Program MBG sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto diperkirakan dapat tercapai pada Maret 2026.

"Jadi target yang harus kami selesaikan tahun ini itu sebetulnya yang Rp71 triliun, nah kalau untuk yang 82,9 juta sasaran itu nilainya nanti dengan tambahan anggaran Rp351 triliun, berarti kalau itu kita memang tahun 2026, insyaallah bulan Maret," ucapnya.

Saat ini, lanjut dia, banyak calon mitra yang berminat bergabung untuk mendukung pelaksanaan Program MBG. Namun, BGN memperketat proses verifikasi untuk memastikan tata kelola dapur memenuhi standar operasional prosedur (SOP).

"Sebetulnya yang mengantre bikin dapur ini sudah banyak banget, sekitar 120 ribu, padahal kita cuma butuh 30 ribu, sehingga di situ kita akan pilih, jangan-jangan menumpuk nih semua di Pulau Jawa. Kemudian yang agak lama di proses verifikasi, jangan sampai dapurnya asal-asalan, kemarin saya sidak juga masih ketemu dapur yang tidak memenuhi syarat," tuturnya.

(Sumber: Antara) 

 

x|close