Indonesia dan Brasil Perkuat Kemitraan Strategis di Sektor Energi dan Mineral

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 24 Okt 2025, 10:46
thumbnail-author
Dedi
Penulis & Editor
Bagikan
Prabowo dan Presiden Brasil Lula Prabowo dan Presiden Brasil Lula (BPMI Setpres RI)

Ntvnews.id, Jakarta - Indonesia dan Brasil resmi memperkuat kemitraan strategis di sektor energi dan sumber daya mineral (ESDM). Langkah ini menjadi bagian dari upaya bersama menghadapi tantangan transisi energi global serta memperkuat hilirisasi industri berbasis sumber daya alam.

Kesepakatan kerja sama tersebut dituangkan dalam Nota Kesepahaman (MoU) yang ditandatangani di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, 23 Oktober 2025. Penandatanganan ini dilakukan oleh Menteri ESDM RI Bahlil Lahadalia dan Menteri Pertambangan dan Energi Brasil Alexandre Silveira, serta disaksikan langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva.

Presiden Prabowo menilai, Brasil merupakan mitra penting bagi Indonesia, terutama di kawasan Selatan dunia. “Kami memandang Brasil sebagai pemimpin penting di belahan bumi Selatan. Kita memiliki latar belakang yang sama, sama-sama negara besar dengan potensi luar biasa,” ujar Presiden Prabowo.

Baca Juga: Presiden Lula Dorong Perdagangan Indonesia-Brasil Tanpa Gunakan Dolar AS

Presiden Lula da Silva menyambut baik kerja sama tersebut dan menegaskan komitmen untuk memperkuat hubungan bilateral di berbagai bidang. “Kami ingin memperbarui kemitraan strategis ini, tidak hanya di sektor perdagangan, tapi juga di bidang energi, teknologi, dan penelitian ilmiah,” ucap Presiden Lula.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyebut penandatanganan MoU ini sebagai langkah penting untuk memperkuat kerja sama konkret antarnegara di sektor energi dan pertambangan.

“Indonesia dan Brasil sama-sama memiliki kekayaan sumber daya alam yang besar. Melalui MoU ini, kita akan mendorong hasil nyata yang saling menguntungkan, termasuk dalam pengembangan energi baru dan terbarukan,” jelas Bahlil.

Ruang lingkup kerja sama ini meliputi kegiatan hulu dan hilir migas, pengembangan energi baru dan terbarukan seperti bioenergi, tenaga surya, dan angin, efisiensi energi, modernisasi jaringan listrik, pengelolaan sumber daya mineral, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia di sektor energi.

Baca Juga: Di Depan Prabowo, Presiden Lula Nyatakan Siap Maju Lagi Pilpres Brasil untuk Periode 4 di 2026

Salah satu fokus utama adalah pengembangan bioenergi, mengingat Brasil merupakan produsen etanol terbesar kedua di dunia. Pengalaman Brasil dalam mengelola energi rendah karbon dinilai penting untuk mendukung transisi energi Indonesia.

“Brasil adalah salah satu yang terdepan dalam pengembangan bioenergi, khususnya etanol. Kita ingin belajar dan berkolaborasi dalam pengembangan teknologi bioenergi nasional,” tambah Bahlil.

Selain bidang energi, kerja sama di sektor pertambangan juga menjadi prioritas. Brasil diketahui memiliki cadangan besar bauksit, bijih besi, litium, dan niobium yang relevan dengan pengembangan industri hijau dan kendaraan listrik di Indonesia.

Kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Brasil pada Juli 2025 lalu. Kementerian ESDM menilai kemitraan ini sebagai bagian dari diplomasi energi Indonesia untuk memperkuat ketahanan energi nasional dan memperluas jejaring mitra global.

“Langkah ini mencerminkan komitmen pemerintah dalam memperkuat diplomasi energi serta mempercepat penguasaan teknologi bersih demi masa depan energi yang berkelanjutan,” tutup pernyataan resmi Kementerian ESDM.

x|close