KTT ke-47 ASEAN: Timor Leste Resmi Bergabung, Pesan Persatuan Menggema di Kuala Lumpur

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 27 Okt 2025, 18:45
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Prabowo di acara KTT ASEAN-US di Kuala Lumpur Prabowo di acara KTT ASEAN-US di Kuala Lumpur (Dokumentasi)

Ntvnews.id, Jakarta - Suasana haru mewarnai pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN ketika Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao menitikkan air mata saat negaranya resmi diterima sebagai anggota ke-11 ASEAN.

Penetapan status keanggotaan penuh itu disahkan melalui penandatanganan “Deklarasi Penerimaan Timor Leste ke dalam ASEAN” oleh seluruh pemimpin negara anggota, termasuk Presiden RI Prabowo Subianto.

Dengan bergabungnya Timor Leste, Xanana menyebut langkah tersebut sebagai babak baru dalam perjalanan negaranya di panggung regional.

“Melihat ASEAN sebagai sebuah kawasan, kami berpandangan bahwa dengan bergabung bersama ASEAN, banyak isu dan suara kami bisa didengar. Kalau kami sendiri, orang akan bertanya siapa kami, negara kecil,” ujar Xanana.

Ia juga menyampaikan apresiasi atas dukungan negara-negara ASEAN “dalam kerangka persatuan dalam keberagaman” selama proses panjang sejak 2011 hingga akhirnya Timor Leste diterima secara resmi.

Baca Juga: Prabowo Disambut Hangat PM Anwar Ibrahim di KTT ASEAN

Peresmian keanggotaan penuh Timor Leste menjadi salah satu momen penting pada hari kedua KTT ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur, Minggu. KTT yang berlangsung hingga 28 Oktober 2025 itu mengusung tema “Forging a Resilient and Inclusive Future Together” atau Membentuk Masa Depan yang Tangguh dan Inklusif Bersama.

Selain menyambut anggota baru, ASEAN juga mencatat sejarah dengan berakhirnya konflik perbatasan antara Thailand dan Kamboja. Perdana Menteri Thailand Anutin Charnvirakul dan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet menandatangani perjanjian damai disaksikan oleh Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim selaku Ketua ASEAN tahun ini serta Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Meski tengah berduka atas wafatnya Ibu Suri Sirikit, PM Charnvirakul tetap hadir ke Kuala Lumpur untuk menandatangani perjanjian tersebut. Berdasarkan kesepakatan itu, Kamboja akan membebaskan tawanan perang, sementara pengamat dari negara-negara ASEAN akan ditempatkan untuk memastikan perdamaian terjaga.

Trump, yang turut menyaksikan penandatanganan itu, mengaku terlibat dalam proses mediasi dan menilai keberhasilan ini dapat menjadi contoh bagi kawasan lain, terutama Timur Tengah.

Selain pertemuan utama, para pemimpin ASEAN juga menggelar dialog bersama mitra strategis seperti Amerika Serikat, Jepang, India, dan Korea Selatan.

Baca Juga: Prabowo Tegaskan Hasil KTT ASEAN Tunjukkan Semangat Kebersamaan dan Perdamaian Kawasan

Dalam KTT ASEAN–AS, Indonesia menegaskan pentingnya kerja sama strategis untuk menjaga kawasan Indo-Pasifik tetap damai, terbuka, dan sejahtera.

“Amerika Serikat telah lama dan harus terus menjadi mitra pertumbuhan dan mitra perdamaian di Indo-Pasifik. Sebagai mitra pertumbuhan, keterlibatan Amerika telah membantu membangun ASEAN yang lebih kuat dan lebih terhubung,” kata Presiden Prabowo.

Ia menambahkan, kemitraan dengan AS telah memperkuat integrasi dan daya saing ASEAN di tingkat regional maupun global.

Dalam KTT ASEAN–Jepang, Presiden Prabowo menekankan bahwa hubungan kedua pihak merupakan “jangkar yang kokoh bagi perdamaian dan stabilitas kawasan.”

“Di tengah dunia yang semakin penuh ketidakpastian, kerja sama kita tetap menjadi jangkar yang kokoh bagi perdamaian dan stabilitas kawasan,” ujar Presiden Prabowo.

Sementara dalam KTT ASEAN–India, para pemimpin sepakat menetapkan tahun 2026 sebagai Tahun Kerja Sama Maritim ASEAN–India.

Baca Juga: Mendag: Indonesia Dorong Penguatan Integrasi Ekonomi di KTT ASEAN ke-47

“Abad ke-21 adalah abad kita, abad India dan ASEAN,” tegas Perdana Menteri India, Narendra Modi, seraya menyoroti komitmen negaranya memperkuat kolaborasi di bidang maritim, ekonomi biru, dan bantuan kemanusiaan.

Dalam berbagai sesi KTT, Indonesia terus menyerukan pentingnya menjaga persatuan dan sentralitas ASEAN sebagai kunci stabilitas kawasan.

Pada sesi pleno, Presiden Prabowo mengingatkan: “Menghadapi ketidakpastian global, mari kita memimpin dengan tujuan. Bukan hanya untuk kawasan kita, tetapi untuk dunia yang lebih stabil, adil, dan inklusif.”

Ia menekankan bahwa persatuan ASEAN harus tercermin melalui integrasi ekonomi, transformasi digital, dan kerja sama regional yang kuat untuk menghadapi guncangan global.

Pada Sesi Retret, Prabowo kembali menegaskan pentingnya solidaritas ASEAN di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik dunia.

Baca Juga: Di KTT ASEAN Plus Three, Presiden Prabowo Dorong Kerja Sama Konkret dan Integrasi Kawasan

“Dunia saat ini terpecah belah. Persaingan semakin tajam, kepercayaan memudar, dan tatanan global kehilangan keseimbangan. Dalam lingkungan seperti ini, ASEAN harus tetap bersatu. Persatuan dan sentralitas bukan sekadar kata-kata kunci. Tanpanya, kita berisiko dipecah belah oleh kekuatan-kekuatan yang lebih besar,” ucapnya.

Presiden menambahkan bahwa dialog, kesabaran, dan saling menghormati menjadi fondasi bagi ASEAN dalam menghadapi masa depan. “Itulah cara ASEAN, dipandu oleh dialog, kesabaran, dan saling menghormati,” kata dia.

Dari penerimaan anggota baru hingga berakhirnya konflik antarnegara, pesan persatuan menggema kuat di KTT ke-47 ASEAN. Dari Kuala Lumpur, ASEAN menegaskan perannya bukan hanya sebagai wadah kerja sama kawasan, tetapi juga sebagai kekuatan perdamaian bagi Indo-Pasifik dan dunia.

(Sumber: Antara) 

x|close