Ntvnews.id, Jakarta - Badan Gizi Nasional (BGN) menyatakan sebanyak 690 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah memperoleh Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).
Kepala BGN, Dadan Hindayana, menyampaikan di Jakarta, Selasa, 28 Oktober 2025, bahwa saat ini terdapat 13.347 SPPG di seluruh Indonesia.
"Sudah 690 (memiliki SLHS). Dalam sebulan (akan terpenuhi)," ujar Dadan.
Ia menambahkan, setiap hari BGN mampu memverifikasi hingga 200 SPPG. Selain itu, melalui kerja sama dengan berbagai pihak, BGN sedang membangun hingga 6.000 SPPG di daerah terpencil.
"Jadi kita masih optimis bisa mengejar target 82,9 juta penerima manfaat sampai akhir tahun ini. Sekarang, serapan anggaran sudah Rp35 triliun," kata dia.
Baca Juga: BGN Tutup 112 Dapur SPPG yang Langgar SOP
Dadan juga menyebut bahwa pada November 2025, BGN membutuhkan tambahan anggaran hingga Rp14 triliun.
Baca Juga:BGN Kerahkan 5.000 Juru Masak Profesional untuk Tingkatkan Kualitas MBG di SPPG
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), mengatakan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah rampung. Selain itu, Keputusan Presiden (Keppres) tentang Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program MBG juga sudah diselesaikan.
“Kami baru saja menyelesaikan Keppres Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program MBG, yang diminta saya yang memimpin untuk koordinasi. Insyaallah besok keppres akan ada. Kemudian juga sudah disepakati hari ini, Perpres Tata Kelola Penyelenggaraan Program MBG, baik nanti penyelenggaraannya harus sempurna, yang kedua pengawasannya, kemudian juga tata kelolanya," ujar Zulhas.
Sementara itu, regulasi yang masih perlu diselesaikan adalah Perpres Struktur Organisasi dan Tata Kerja atau Kelembagaan Badan Gizi Nasional.
(Sumber: Antara)
Pekerja menyiapkan paket makanan untuk program MBG di dapur SPPG Jebres yang sudah memiliki SLHS di Solo, Jawa Tengah, Rabu, 8 Oktober 2025. ANTARAFOTO/Maulana Surya/bar (Antara)