Polisi Buru Terpidana Pelecehan Seksual yang Tak Sengaja Dibebaskan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 29 Okt 2025, 07:10
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ilustrasi Polisi Ilustrasi Polisi (Pixabay)

Ntvnews.id, London - Pihak kepolisian Inggris tengah melakukan pencarian terhadap seorang narapidana kasus kejahatan seksual yang secara tidak sengaja dibebaskan dari penjara, padahal seharusnya ia dipindahkan ke pusat penahanan imigrasi.

Dilansir dari The Telegraph, Rabu, 29 Oktober 2025, Pelaku tersebut bernama Hadush Gerberslasie Kebatu (38), seorang pencari suaka asal Ethiopia. Kebatu baru menjalani bulan pertama dari hukuman satu tahun penjara atas kasus pelecehan seksual dan seharusnya segera dideportasi ke negara asalnya. Disebutkan kesalahan terjadi karena Kebatu secara keliru diklasifikasikan sebagai tahanan yang akan dibebaskan.

Kebatu sebelumnya ditangkap pada Juli lalu setelah berulang kali mencoba mencium seorang gadis berusia 14 tahun dan menyentuh kakinya, sambil mengucapkan kata-kata cabul. Selain itu, ia juga melakukan kekerasan seksual terhadap seorang perempuan dewasa yang mencoba menolong korban remaja tersebut, dengan meletakkan tangannya di paha perempuan itu.

Pada saat kejadian, Kebatu tinggal di Hotel Bell, Epping, tempat sejumlah pencari suaka lainnya ditampung. Hotel tersebut sempat menjadi lokasi protes warga setempat akibat meningkatnya ketegangan terkait penampungan imigran.

Baca Juga: Eks Kapolres Ngada Divonis 19 Tahun Penjara dalam Kasus Kekerasan Seksual Anak

Kasus Kebatu mencuri perhatian publik di awal tahun ini, khususnya di wilayah Epping, timur laut London, dan memicu demonstrasi di berbagai kota di Inggris yang menampung para pencari suaka.

Menteri Kehakiman Inggris, David Lammy, menyampaikan pada Jumat malam bahwa Kebatu terakhir terlihat di London setelah menaiki kereta dari Chelmsford, Inggris bagian timur.

Kepolisian Essex, yang memimpin operasi pencarian dengan dukungan Kepolisian Metropolitan London, mengatakan penyelidikan dilakukan secara intensif sejak malam sebelumnya.

Baca Juga: Menteri Arifah Kecam Tindak Kekerasan Seksual Anak oleh Oknum Brimob di Ambon

"Petugas bekerja sepanjang malam untuk melacak pergerakannya, termasuk memeriksa rekaman CCTV selama berjam-jam," ujar pihak kepolisian.

Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, mengaku terkejut dengan kesalahan fatal ini. "Pria ini harus ditangkap dan dideportasi atas kejahatannya," kata Starmer.

Sementara itu, ayah dari korban remaja Kebatu mengungkapkan rasa kecewanya kepada Sky News. Ia mengatakan bahwa "sistem peradilan telah mengecewakan kami".

x|close