Filipina Tetapkan Status Bencana Nasional akibat Dampak Topan Kalmaegi

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 6 Nov 2025, 16:40
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Tim penyelamat dari Palang Merah Filipina mengevakuasi warga dari rumah mereka setelah banjir akibat hujan deras akibat topan Kalmaegi di Provinsi Cebu, Filipina, pada 4 November 2025. Topan Kalmaegi telah menghantam Filipina pada Senin malam, menewaskan sedikitnya satu orang dan berdampak pada hampir 60.000 orang di Filipina tengah dan selatan. ANTARA/Xinhua/ HO Philippine Red Cross Tim penyelamat dari Palang Merah Filipina mengevakuasi warga dari rumah mereka setelah banjir akibat hujan deras akibat topan Kalmaegi di Provinsi Cebu, Filipina, pada 4 November 2025. Topan Kalmaegi telah menghantam Filipina pada Senin malam, menewaskan sedikitnya satu orang dan berdampak pada hampir 60.000 orang di Filipina tengah dan selatan. ANTARA/Xinhua/ HO Philippine Red Cross (Antara)

Ntvnews.id, Manila - Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos menetapkan status bencana nasional di seluruh wilayah negara itu sebagai respons atas dampak parah yang ditimbulkan oleh Topan Kalmaegi, sekaligus langkah antisipatif terhadap kemungkinan datangnya badai berikutnya.

“Mengingat cakupan dari apa yang bisa kita sebut sebagai area problem, yang telah dihantam oleh Tino (nama internasional Kalmaegi) dan akan diterjang oleh Uwan (nama internasional Fung-wong), ada usulan dari Dewan Penanggulangan dan Mitigasi Risiko Bencana Nasional (National Disaster Risk Reduction and Management Council/NDRRMC) Filipina yang telah saya setujui, bahwa kita akan mengumumkan status bencana nasional,” papar Marcos, seperti dikutip oleh Kantor Berita Filipina (Philippine News Agency/PNA), Kamis.

Baca Juga: 3 Orang Tewas Akibat Angin Topan di Jepang

Topan Kalmaegi, yang menjadi badai ke-20 yang menerjang Filipina sepanjang tahun ini, dilaporkan telah meninggalkan wilayah negara tersebut pada Kamis pagi waktu setempat, meninggalkan jejak kehancuran dengan korban sedikitnya 140 orang tewas dan 127 orang lainnya masih hilang.

Berdasarkan data dari NDRRMC, badai tersebut telah berdampak terhadap lebih dari 500.000 keluarga, atau sekitar 1,9 juta warga Filipina.

Pemerintah Filipina kini tengah bersiap menghadapi badai baru yang diperkirakan akan berkembang menjadi topan super dan berpotensi menghantam wilayah negara itu pada akhir pekan mendatang.

(Sumber : Antara)

x|close