Tak Ada Korban Selamat Dalam Peristiwa Jatuhnya Pesawat Kargo Turki di Georgia

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 12 Nov 2025, 21:00
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Puing-puing terlihat di lokasi kecelakaan pesawat kargo militer Turki di kotamadya Sighnaghi, Georgia, dekat perbatasan Azerbaijan pada hari Rabu, 12 November 2025. (Foto AP/Zurab Tsertsvadze) Puing-puing terlihat di lokasi kecelakaan pesawat kargo militer Turki di kotamadya Sighnaghi, Georgia, dekat perbatasan Azerbaijan pada hari Rabu, 12 November 2025. (Foto AP/Zurab Tsertsvadze) (AP)

Ntvnews.id, Jakarta - Sebanyak 20 personel militer Turki tewas dalam kecelakaan pesawat kargo militer jenis C-130 yang jatuh di wilayah Sighnaghi, Georgia, dekat perbatasan dengan Azerbaijan, pada Selasa 11 November 2025.

Menteri Pertahanan Turki Yasar Guler mengumumkan pada Rabu bahwa tidak ada korban selamat dalam insiden tersebut.

Pesawat itu tengah terbang dari Ganja, Azerbaijan, menuju Turki, ketika kehilangan kendali dan jatuh di wilayah Georgia. Hingga kini, penyebab kecelakaan masih dalam penyelidikan.

Kementerian Pertahanan Nasional Turki menyampaikan bahwa tim investigasi kecelakaan udara telah tiba di lokasi kejadian dan bekerja sama dengan otoritas Georgia untuk memeriksa puing-puing pesawat.

Menteri Dalam Negeri Georgia Gela Geladze mengatakan pihaknya telah menemukan 18 jenazah korban, sementara dua lainnya masih dalam pencarian.

Berbicara di lokasi kejadian, Geladze menegaskan bahwa rincian mengenai kecelakaan akan diumumkan “secara bertahap” bersama pihak Turki, mengingat adanya aspek sensitif terkait militer.

Baca Juga: Pesawat Jatuh di Pegunungan Greenland, Seluruh Penumpang Tewas

Menurut laporan stasiun televisi NTV Turki, puing-puing pesawat tersebar luas di area dataran yang dikelilingi perbukitan dan mencakup lahan pertanian. “Debris dari pesawat tersebar di beberapa lokasi,” demikian laporan media tersebut.

Dalam pernyataannya di platform X (Twitter), Menteri Pertahanan Yasar Guler menulis:

“Para prajurit pemberani kita gugur pada 11 November 2025 ketika pesawat kargo militer C-130 yang lepas landas dari Azerbaijan menuju negara kita jatuh di dekat perbatasan Georgia–Azerbaijan,”
tulisnya seraya membagikan foto-foto personel militer yang menjadi korban.

Sebelumnya, pada Selasa, Kantor Berita Anadolu mengutip otoritas penerbangan Georgia yang menyebut bahwa kontak dengan pesawat hilang beberapa menit setelah memasuki wilayah udara Georgia. “Pesawat tidak sempat mengirimkan sinyal darurat,” ujar lembaga tersebut.

Pesawat C-130 merupakan jenis pesawat kargo militer yang biasa digunakan oleh Angkatan Bersenjata Turki untuk mengangkut personel dan menjalankan operasi logistik.

Turki dan Azerbaijan selama ini dikenal memiliki kerja sama militer yang erat.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan sejumlah pejabat tinggi lainnya baru-baru ini menghadiri perayaan Hari Kemenangan Azerbaijan di Baku, Sabtu lalu, yang memperingati keberhasilan Azerbaijan pada perang 2020 melawan Armenia dalam konflik perebutan wilayah Karabakh (Nagorno-Karabakh) yang telah berlangsung hampir empat dekade.

Baca Juga: Pesawat Jatuh Tewaskan Belasan Orang

Belum diketahui apakah personel militer yang berada di dalam pesawat tersebut turut menghadiri upacara di Baku.

Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev dan Menteri Luar Negeri Georgia Maka Botchorishvili menyampaikan belasungkawa kepada pemerintah dan rakyat Turki atas tragedi tersebut.

“Kami sangat terkejut dan berduka mendalam,”
kata Aliyev dalam pesannya, dikutip dari Kantor Berita Anadolu.

Duta Besar Amerika Serikat untuk Turki Tom Barrack juga menyampaikan belasungkawa serta menegaskan dukungan Washington terhadap Ankara. Sementara itu, Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte turut menyampaikan simpati, menghormati para korban, dan berterima kasih kepada seluruh personel NATO atas pengabdiannya.

Hingga saat ini belum ada informasi resmi mengenai jadwal pemakaman ataupun pemulangan jenazah korban ke Turki.

Surat kabar Sozcu melaporkan bahwa pesawat tersebut merupakan milik Komando Pangkalan Udara ke-12 di Kayseri, Turki bagian tengah. Pesawat itu berangkat dari Kayseri pada Senin, terbang menuju Azerbaijan untuk menjemput personel di Ganja, dan direncanakan mendarat di Merzifon, wilayah utara Turki.

Masih menurut Sozcu, pesawat C-130 tersebut diproduksi pada tahun 1968 dan sebelumnya digunakan oleh Arab Saudi sebelum bergabung ke armada Angkatan Udara Turki pada 2010.

(Sumber: AP)

x|close