Prabowo Dianugerahi Penghargaan Tertinggi Kerajaan Yordania oleh Raja Abdullah II

Ntvnews.id, Jakarta -  Presiden RI Prabowo Subianto menerima Be-jeweled Grand Cordon Al-Nahda (Order of the Renaissance), salah satu bentuk kehormatan tertinggi dari Kerajaan Yordania Hasyimiah, yang diberikan secara langsung oleh Raja Abdullah II ibn Al Hussein.

Prosesi penganugerahan ini digelar setelah pertemuan bilateral kedua kepala negara di Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat, 14 November 2025, dan menjadi salah satu agenda paling penting dalam rangkaian kunjungan kenegaraan Raja Abdullah II ke Indonesia.

Berdasarkan pantauan NTVnews di lokasi, para pejabat tinggi dari Indonesia dan Yordania telah hadir dan berdiri tertib di ruang kredensial sekitar pukul 18.15 WIB. Suasana di dalam ruangan terasa hening namun sarat kehormatan ketika Presiden Prabowo dan Raja Abdullah II memasuki area prosesi untuk memulai upacara penyematan.

Raja Abdullah II kemudian melakukan penyematan tanda kehormatan tersebut secara langsung. Penghargaan itu hadir dalam bentuk selempang berhias permata dengan pita berwarna hitam, merah, putih, dan hijau—warna yang merepresentasikan bendera Yordania. Tindakan ini mengukuhkan pengakuan Kerajaan Yordania atas kontribusi Presiden Prabowo dalam memperkuat hubungan bilateral kedua negara.

Baca Juga: Raja Abdullah II ke Prabowo: Saya Bangga dan Merasa Terhomat Bertemu Sahabat Lama Saya

Sebelumnya, kedatangan Raja Abdullah II di Istana Merdeka disambut dengan upacara kenegaraan yang meriah di halaman istana. Setelah itu, kedua pemimpin melaksanakan pertemuan empat mata, dilanjutkan pertemuan bilateral untuk memperluas berbagai kerja sama, sebelum kemudian menghadiri jamuan makan malam kenegaraan.

Prabowo Dianugerahi Penghargaan Tertinggi Kerajaan Yordania oleh Raja Abdullah II (NTVnews.id)

Sejumlah pejabat Republik Indonesia juga turut hadir pada rangkaian acara tersebut, di antaranya Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.