Kepala BGN Tanggapi Usulan DPR, Tegaskan Tenaga Gizi di SPPG Harus Minimal Sarjana

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 18 Nov 2025, 09:39
thumbnail-author
Dedi
Penulis & Editor
Bagikan
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana (NTVnews.id)

Ntvnews.id, Jakarta - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menanggapi pernyataan salah satu anggota DPR yang mengusulkan agar tenaga gizi untuk Program Makanan Bergizi (MBG) bisa direkrut dari lulusan SMA. Dadan menegaskan bahwa profesi gizi yang menjadi tulang punggung Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) harus minimal berpendidikan sarjana.

"Prioritas pertama di tahap awal adalah sarjana gizi, tetapi kita tahu bahwa produksi sarjana gizi itu terbatas, sementara program ini terus berjalan. Jadi, ketika terjadi kelangkaan sarjana gizi, BGN harus mencari jalan keluar. Oleh karena itu kita sekarang perlu orang-orang yang menangani gizi itu dengan lulusan-lulusan yang berkorelasi dengan pengetahuan gizi," ujar Dadan di Jakarta, Senin, 17 November 2025.

Dadan menegaskan bahwa posisi ahli gizi di SPPG memiliki peran krusial, terutama dalam menetapkan standar menu nasional yang menentukan kualitas MBG bagi penerima manfaat.

Baca Juga: BGN: Kebutuhan Beras SPPG Capai 2,6 Ton Per Bulan

Baca Juga: Kepala BGN Pastikan Gaji Tenaga Ahli Gizi MBG Cair Pekan Ini

"Program ini dirancang dengan tidak menetapkan menu standar nasional. Oleh karena itu di setiap SPPG harus ada orang yang paham tentang gizi, kalau bukan sarjana gizi, misalnya sarjana kesehatan masyarakat itu kan pasti ada pelajaran gizi di dalamnya. Teknologi pangan, itu kan ada pengetahuan gizi di dalamnya," tambahnya.

Sorotan terhadap tenaga gizi ini muncul setelah beredarnya video di media sosial terkait pernyataan Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, mengenai Program MBG yang disebutnya “tidak membutuhkan ahli gizi.” Pernyataan tersebut memicu kritik publik.

Dalam pernyataannya, Cucun juga menyoroti sikap oknum ahli gizi yang dianggap arogan, sehingga ia menyarankan agar tenaga gizi lulusan SMA direkrut sebagai relawan MBG di SPPG.

Meski menuai kontroversi, Cucun kemudian menyampaikan permohonan maaf secara terbuka di depan forum Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi). Ia menegaskan kesiapannya untuk berkolaborasi dengan seluruh pihak terkait demi kesuksesan Program MBG.

x|close