Ntvnews.id, Tel Aviv - Apresiasi atas aksi heroik Ahmed el Ahmed, warga sipil Australia yang berani melucuti senjata api pelaku penembakan massal di Pantai Bondi, juga datang dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Dalam pernyataannya, Netanyahu secara khusus menyebut Ahmed sebagai seorang “pria Muslim pemberani”.
“Kita melihat tindakan seorang pria pemberani. ternyata seorang pria Muslim pemberani, dan saya salut kepadanya yang menghentikan salah satu teroris ini dari membunuh orang-orang Yahudi yang tidak bersalah,” kata Netanyahu dalam pernyataannya, seperti dikutip dari ABC News, Selasa, 16 Desember 2025.
Aksi Ahmed yang merebut senjata salah satu pelaku penembakan dengan tangan kosong tersebut terekam kamera dan kemudian viral di berbagai platform media sosial. Sejumlah tokoh dunia pun menyampaikan pujian, termasuk Perdana Menteri Australia Anthony Albanese yang menilai Ahmed telah “merebut senjata dari pelaku dengan mempertaruhkan nyawanya”.
Baca Juga: Sekjen PBB Kecam Aksi Teror Terhadap Komunitas Yahudi Saat Perayaan Hanukkah di Australia
Pujian serupa juga datang dari Premier negara bagian New South Wales, Chris Minns, yang menyebut Ahmed sebagai “pahlawan sejati”. Minns bahkan menggambarkan rekaman video kejadian itu sebagai “adegan paling luar biasa yang pernah saya lihat”.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump turut memberikan apresiasi dengan menyebut Ahmed sebagai “seseorang yang sangat berani” yang telah “menyelamatkan banyak nyawa”.
Sebelum menyampaikan pernyataan terbarunya, Netanyahu sempat keliru mengaitkan aksi Ahmed sebagai bentuk “puncak kepahlawanan Yahudi”, sebagaimana dilaporkan The Times of Israel dan Middle East Eye. Namun, dalam klarifikasi berikutnya, Netanyahu menegaskan kembali bahwa Ahmed adalah seorang “pria Muslim pemberani”.
Kendaraan polisi terlihat di dekat lokasi penembakan di Pantai Bondi di Sydney, Australia, pada 14 Desember 2025. ANTARA/Xinhua/Ma Ping (Antara)
Meski demikian, Netanyahu juga menyelipkan kritik terhadap PM Australia Anthony Albanese. Ia menuding Albanese “tidak melakukan apa pun untuk menghentikan penyebaran antisemitisme di Australia” dan menilai kebijakan pengakuan terhadap negara Palestina justru semakin “mengobarkan api antisemitisme”.
Penembakan massal di Pantai Bondi yang terjadi pada Minggu, 14 Desember 2025. menyebabkan sedikitnya 15 orang meninggal dunia dan puluhan lainnya mengalami luka-luka. Dalam insiden tersebut, Ahmed terkena dua tembakan di bagian atas bahu kirinya saat berusaha sendirian merebut senjata api dari tangan pelaku. Ia telah menjalani operasi dan dilaporkan dalam kondisi stabil di rumah sakit setempat.
Baca Juga: Ayah dan Anak Jadi Pelaku Penembakan Teroris di Pantai Bondi Australia
Kepolisian Australia mengungkapkan dua pelaku penembakan adalah Sajid Akram (50) dan anaknya, Naveed Akram (24). Sajid tewas ditembak polisi di lokasi kejadian, sementara Naveed mengalami luka kritis dan kini dirawat di rumah sakit di bawah penjagaan ketat aparat. Otoritas setempat juga menyebut Sajid memiliki enam senjata api yang diperoleh secara legal.
Hingga kini, motif pasti di balik aksi penembakan massal tersebut masih dalam penyelidikan. Namun diketahui, peristiwa itu terjadi saat berlangsung acara tahunan “Hanukkah by the Sea” yang digelar komunitas Yahudi di Pantai Bondi. Kepolisian Australia telah menetapkan kejadian tersebut sebagai sebuah “insiden teroris”.
Arsip - Pemimpin Israel Benjamin Netanyahu. (ANTARA/Anadolu) (Antara)