Ntvnews.id, Banda Aceh - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah rumah yang mengalami kerusakan akibat bencana banjir dan longsor di Provinsi Aceh mencapai 106.058 unit.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan bahwa kerusakan rumah tersebut tersebar di 18 kabupaten dan kota yang terdampak bencana di Provinsi Aceh.
“Berdasar data per Selasa (16 Desember 2025), jumlah rusak akibat bencana di wilayah Aceh mencapai 106.058 unit. Kerusakan terdiri, parah, sedang, dan ringan,” kata Abdul Muhari di Banda Aceh, Selasa, 16 Desember 2025.
Ia merinci, jumlah tersebut terdiri atas rumah dengan kategori rusak ringan sebanyak 46.779 unit, rusak sedang sebanyak 22.951 unit, serta rusak berat mencapai 36.328 unit.
Menurut Abdul Muhari, data kerusakan rumah itu menjadi dasar dalam penyusunan serta perencanaan pembangunan hunian bagi masyarakat terdampak banjir bandang dan longsor di Aceh.
Baca Juga: Menteri PKP Sebut Rumah Rusak Akibat Bencana Sumatera Capai 139.485
“Pembangunan hunian nantinya, baik yang direlokasi maupun yang tetap di lokasi awal. Yang di lokasi awal ini khususnya untuk rumah rusak ringan,” katanya.
Sementara itu, rumah yang direlokasi diperuntukkan bagi bangunan dengan kategori rusak berat atau hilang akibat bencana yang terjadi pada akhir November 2025. Lokasi relokasi akan dibahas bersama pemerintah daerah setempat dan dipastikan berada jauh dari potensi ancaman bencana.
“Sedangkan rumah rusak ringan, dibangun dengan kawasan yang ditata sebaik mungkin serta menghindari potensi bencana serupa. Termasuk aspek mitigasi, baik struktur bangunan maupun lainnya,” ujar Abdul Muhari.
Terkait jumlah korban meninggal dunia, Abdul Muhari menyebutkan bahwa hingga Selasa, 16 Desember 2025, total korban jiwa akibat bencana di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat terus bertambah.
Baca Juga: BNPB Perkirakan Kerusakan Bencana di Sumatera Capai Rp51,82 Triliun, Masih Berpotensi Bertambah
“Untuk hari ini, ada penambahan korban meninggal dunia sebanyak 23 orang. Jadi total korban meninggal dua sebanyak 1.053 jiwa, dari Aceh ada 18 orang dan Sumatera Utara lima orang,” katanya.
Selain korban jiwa, BNPB juga mencatat jumlah pengungsi secara keseluruhan mencapai 606.040 jiwa. Pengungsi tersebut terdiri atas 571.201 jiwa di Aceh, 21.579 jiwa di Sumatera Utara, dan 13.260 jiwa di Sumatera Barat.
“Kami juga terus berupaya mempercepat pendirian titik pengungsian terpadu. Pengungsian terpadu ini untuk memudahkan penyaluran distribusi logistik, baik pangan maupun nonpangan,” kata Abdul Muhari.
(Sumber: Antara)
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari (kiri). ANTARA/M Haris SA (Antara)