Ntvnews.id, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan dampak banjir dan tanah longsor di Provinsi Sumatera Utara tergolong besar, dengan jumlah korban meninggal dunia mencapai 360 orang dan lebih dari 21 ribu warga terpaksa mengungsi.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Rabu, 17 Desember 2025, menyampaikan bahwa angka korban jiwa tersebut telah mencakup penambahan lima orang korban meninggal dunia di Kabupaten Tapanuli Tengah berdasarkan laporan terbaru dari tim SAR gabungan.
Selain korban meninggal dunia, BNPB mencatat sebanyak 21.579 warga harus mengungsi akibat bencana tersebut. Pengungsi terbanyak tercatat berada di Kabupaten Tapanuli Tengah dengan jumlah 10.887 jiwa, disusul Kabupaten Tapanuli Selatan sebanyak 5.197 jiwa.
Abdul Muhari menjelaskan bahwa operasi pencarian dan pertolongan masih terus berlangsung di empat sektor prioritas, yakni Kecamatan Sibabangun dan Aloban Bair di Kabupaten Tapanuli Tengah, Desa Garoga di Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, serta kawasan Pancuran Gerobak di Kota Sibolga.
Baca Juga: Korban Meninggal Bencana di Sumatera 991 Jiwa, 800 Ribu Warga Mengungsi
Tim SAR gabungan terus melakukan percepatan pencarian dengan tetap mengutamakan keselamatan personel serta mempertimbangkan kondisi cuaca di lapangan yang masih berpotensi berubah.
Di sektor permukiman, BNPB mencatat jumlah rumah terdampak di Provinsi Sumatera Utara mencapai 28.708 unit, dengan 5.158 unit di antaranya mengalami kerusakan berat. Dari total tersebut, sebanyak 1.068 unit rumah dilaporkan hilang atau hanyut terbawa banjir.
Kabupaten Langkat tercatat sebagai wilayah dengan jumlah rumah rusak paling banyak, yakni mencapai 11.273 unit.
Sebagai upaya penanganan warga yang kehilangan tempat tinggal, BNPB bersama pemerintah daerah mulai menyiapkan pembangunan hunian sementara. Rencana tersebut meliputi pembangunan 102 unit hunian sementara di Kabupaten Tapanuli Utara serta 488 unit hunian sementara di Kabupaten Tapanuli Selatan.
BNPB menegaskan bahwa koordinasi lintas kementerian, lembaga, serta pemerintah daerah terus dilakukan secara terpadu guna memastikan penanganan darurat, pemulihan sosial, serta proses rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana dapat berjalan secara efektif dan berkelanjutan.
Baca Juga: Pemulihan Akses dan Penanganan Banjir dan Longsor di Sumatera Utara Dipercepat
(Sumber: Antara)
Tim SAR menyiapkan logistik pergerakan sebelum memulai operasi pencarian korban banjir yang hilang di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Minggu, 7 Desember 2025. ANTARA/M Riezko Bima Elko Prasetyo (Antara)