"Tinggal persoalannya adalah apakah aspek kekerabatan dan kekeluargaan itu memberikan efek positif atau tidak," imbuh Dedi.
Menurutnya, pilihan publik bukan pada persoalan kerabatnya, tetap pilihan politik publik itu adalah pada persoalan kepercayaan yang diberikan pada orang meskipun kerabat, tetapi memiliki kemampuan dan kesanggupan untuk membangun kesejahteraan bagi masyarakat.
Ketika ada sebagian publik yang mengkritik nepotisme, Dedi menyebut, selama itu melalui proses demokrasi yang terbuka, dipilih oleh publik secara transparan, maka tidak ada masalah.
"Yang menjadi masalah adalah manakala tidak dilakukan proses demokrasi. Hari ini semuanya demokrasi, semua pilihan publik itu adalah pilihan orisinal," tukas Dedi.