Pelayaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Dihentikan Usai Pelatih Valencia FC dan 3 Anaknya Tenggelam

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 29 Des 2025, 13:00
thumbnail-author
Dedi
Penulis & Editor
Bagikan
Keluarga Pelatih FC Valencia Keluarga Pelatih FC Valencia (Instagram)

Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Pariwisata resmi menghentikan sementara seluruh aktivitas pelayaran kapal wisata di kawasan perairan Labuan Bajo dan Kepulauan Komodo. Kebijakan ini diberlakukan sebagai respons langsung atas kecelakaan kapal wisata jenis phinisi yang terjadi di Selat Padar, Nusa Tenggara Timur.

Penghentian operasional kapal wisata tersebut mulai berlaku sejak 26 Desember 2025 hingga 1 Januari 2026. Pemerintah menegaskan bahwa kebijakan ini dapat diperpanjang apabila kondisi di lapangan dinilai belum memungkinkan untuk kembali dibuka bagi aktivitas wisata laut.

Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menegaskan bahwa keputusan tersebut diambil dengan mempertimbangkan aspek keselamatan wisatawan sebagai prioritas utama.

“Keselamatan wisatawan menjadi prioritas utama dalam penanganan kejadian ini,” ujar Widiyanti Putri Wardhana, Senin, 29 Desember 2025.

Baca Juga: DJP Catat Setoran Pajak Digital Capai Rp44,55 Triliun hingga November 2025

Selain sebagai langkah pengamanan, penghentian sementara pelayaran kapal wisata juga dimaksudkan untuk memberikan ruang penuh bagi pelaksanaan operasi pencarian dan penyelamatan korban. Pemerintah ingin memastikan perairan di sekitar Selat Padar berada dalam kondisi aman sebelum kembali digunakan untuk kegiatan wisata.

Seiring dengan kebijakan tersebut, Tim SAR tetap melanjutkan operasi pencarian korban sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP). Operasi pencarian direncanakan berlangsung selama tujuh hari sejak kejadian dilaporkan.

Untuk memperkuat koordinasi di lapangan, Kementerian Pariwisata turut menugaskan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores. Lembaga ini bertanggung jawab memantau langsung situasi di lokasi kejadian serta menjalin koordinasi intensif dengan Tim SAR guna mendukung kelancaran proses pencarian dan penanganan pascakecelakaan.

Baca Juga: Pramono Tegas Bantah Isu Calo Tiket Planetarium, Dirut Jakpro Diminta Tanggung Jawab

“Selain fokus pada pencarian korban, Kementerian Pariwisata juga menugaskan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores untuk memantau langsung situasi di lapangan dan berkoordinasi dengan Tim SAR,” pungkasnya.

Sebagai informasi, kecelakaan tersebut melibatkan KM Putri Sakina yang tenggelam setelah dihantam gelombang setinggi dua meter di perairan Selat Padar. Dalam peristiwa itu, tujuh penumpang dan awak kapal berhasil diselamatkan.

Namun hingga kini, empat wisatawan warga negara asing asal Spanyol masih dinyatakan hilang. Belakangan diketahui, salah satu korban yang hilang adalah Fernando Martin, pelatih tim Valencia CF Femenino B, yang berada di kapal bersama tiga anaknya saat insiden terjadi.

x|close