Pemerintah Buka Peluang Tiket Konser Hingga Deterjen Jadi Target Baru Kena Cukai

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 24 Jul 2024, 12:56
Muslimin Trisyuliono
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Pemerintah Buka Peluang Tiket Konser Musik Hingga Deterjen masuk Prakajian Barang Kena Cukai Pemerintah Buka Peluang Tiket Konser Musik Hingga Deterjen masuk Prakajian Barang Kena Cukai

Ntvnews.id, Jakarta - Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan sedang melakukan kajian pengenaan cukai untuk tiket konser musik, compact disc (CD), fast food sampai deterjen.

Direktur Teknis dan Fasilitas Cukai DJBC Iyan Rubiyanto mengatakan, tiket konser masuk ke dalam prakajian barang kena cukai karena melihat tingginya animo masyarakat.

"Tiket hiburan ini kadang-kadang kemarin sold out, sampai ada konser lagi di Singapura dan itu dibeli. Masyarakat Indonesia saya kira kaya-kaya Pak," ucap Iyan dalam Kuliah Umum Menggali Potensi Cukai: Hadapi Tantangan, Wujudkan Masa Depan Berkelanjutan dikutip, Rabu (24/7/2024).

Lebih lanjut, Iyan mengungkapkan pemerintah pernah berencana beberapa tahun lalu hampir mengenakan cukai pada CD, hal ini karena potes dari kalangan artis mengenai maraknya penjualan CD bajakan.

Baca juga: Stafsus Sri Mulyani Ungkap Soal Penelusuran Tas Enzy Storia: Bukan Dikuasai Bea Cukai

Baca juga: Rossa Dikirim Surat Cerai Saat Konser, Berujung Nangis di Atas Panggung

"Beberapa tahun yang lalu kita pernah hampir memungut cukai CD bajakan, niatannya bagus. Itu dulu 10 persen resmi, 90 persennya itu di Glodok di pinggir jalan," ungkap Iyan.

Selain itu, Bea Cukai juga memasukkan rumah mewah, fast food atau makanan cepat saji, tisu, MSG, batu bara dan deterjen dalam prakajian barang kena cukai.

"Deterjen hampir tiap hari bapak ibu sekalian menggunakan deterjen ini. Pernah terpikir nggak detergen itu dialirkan kemana? Dibuang kemana? Ikan di selokan, kalau kena deterjen mati juga. Ikan cere yang dulu banyak, sekarang sudah nggak ada lagi karena kena deterjen. Apa deterjen terus kemudian hilang? Nggak juga," ungkap Iyan.

"Kesadaran ini nggak mudah. Saya kira prakajian ini perlu disampaikan supaya bisa jadi inspirasi," tandasnya.

Halaman

TERKINI

Load More
x|close