Ntvnews.id, Jakarta - Sepak bola selalu jadi primadona di setiap edisi Pekan Olahaga Nasional (PON). Juara umum rasanya belum lengkap bila tak dihiasi dengan kepingan emas dari cabor ini.
Sejauh ini, Sumatera Utara masih jadi penguasa cabor sepak bola PON. Sejak edisi pertama PON digelar di Solo pada 1948 lalu, Sumut setidaknya sudah lima kali sukses merebut emas. Sementara Jawa Timur menyusul di posisi kedua dengan koleksi empat keping emasnya.
Baca juga: Viral Atlet Paramotor Mendarat Darurat di Tengah Jalan saat Berlaga di PON XXI Aceh-Sumut
Pada edisi sebelumnya yang berlangsung di Papua, medali emas jatuh ke tangan tuan rumah. Ini menjadi emas kedua bagi Mutiara Hitam setelah PON XVI di Palembang, Sumsel, 2004 lalu.
Namun ada kejadian unik saat Papua menjuarai cabor sepak bola pada PON XVI di Palembang. Sebab Mutiara Hitam bukanlah satu-satunya yang berhasil menggondol emas sepak bola kala itu.
Lawannya di babak final, Jatim juga berhak atas medali yang sama. Nah, kok bisa?
Semua berawal dari pertandingan yang tak kunjung melahirkan pemenang hingga babak normal berakhir. Pada pertandingan di Stadion Patrajaya, Palembang itu Papua diperkuat oleh calon-calon bintang seperti, Boaz Solossa, Gerald Pangkali, Christian Worabay, hingga Ricardo Salampessy.
Selama 90 menit, kedua tim hanya bermain imbang 1-1 hingga laga dilanjutkan ke extra time. Pada saat itu, matahari sudah mulai tenggelam dan hari beranjak malam.