Severity: Warning
Message: preg_match(): Unknown modifier '2'
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 240
Backtrace:
File: /www/ntvweb/application/libraries/Article_lib.php
Line: 240
Function: preg_match
File: /www/ntvweb/application/libraries/Article_lib.php
Line: 163
Function: tag_link
File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 60
Function: content
File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once
Ntvnews.id, Jakarta - Pelatih Atalanta BC, Gian Piero Gasperini merasa bersyukur pasukannya akhirnya berhasil mengakhiri 61 tahun masa paceklik gelarnya usai mengalahkan Bayer Leverkusen 3-0 di final Liga Europa 2023/2024. Gasperini tidak lupa berterima kasih kepada para pemainnya yang tampil luar biasa di Stadion Aviva, Dublin, Kamis (23/5/2024) dini hari WIB.
"Saya pikir kami telah mengukir sejarah, tapi cara kami menang sangat luar biasa," katanya.
"Kami mengulang performa melawan Liverpool dan Lisbon. Sporting adalah pemenang liga, Liverpool juga berada di puncak klasemen saat kami ke sana. Bayer Leverkusen jelas dominan di Bundesliga," bebernya kepada Sky Sport Italia seperti dilansir dari Football Italia.
Atalanta sebenarnya datang dengan status underdog ke Aviva Stadium, Dublin. Maklum, tim yang dihadapi sangat superior musim ini. Bayer Leverkusen belum tersentuh kekalahan dalam 51 laga!
Atalanta menang 3-0 atas Bayer Leverkusen (Atalanta BC)
Di luar itu, mental bertanding para pemain Atalanta juga dipertanyakan setelah gagal merebut trofi Coppa Italia 2023/24, pekan lalu. Dalam laga final, Atalanta ditekuk Juventus 0-1.
Atalanta pun lebih banyak tertekan saat bertemu Leverkusen. Hanya saja La Dea tampil lebih efektif dan berhasil melesakkan tiga gol melalui Ademola Lookan menit ke-12, 26' dan 75.
Kemenangan atas Leverkusen sekaligus memberi Gasperini trofi pertama dalam kariernya.
“Saya harus berterima kasih kepada para pemain, performa mereka luar biasa," beber Gasperini.
Lalu apa kunci kemenangan Atalanta atas Leverkusen?
Menariknya, Ademola Lookman ternyata tidak diharapkan menjadi starter. Namun kehadirannya justru bikin lini serang La Dea lebih mematikan. Bersama dengan Gianluca Scamacca, Charles De Ketelaere, dan Teun Koopmeiners mereka mampu merepotkan barisan pertahanan Leverkusen.