Ntvnews.id, Jakarta - Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI), Tigor Tanjung, menilai ajang LPS Monas Half Marathon (MHM) memberikan atmosfer kompetisi yang terukur dan fokus bagi para atlet nasional. Menurutnya, ajang ini menjadi contoh bagaimana lomba lari bisa menjadi lebih dari sekadar perayaan massal.
“PB PASI melihat pentingnya format yang fokus, jelas targetnya, dan menantang seperti ini agar para atlet tetap termotivasi di tengah banyaknya lomba yang sifatnya lebih rekreatif atau komersial,” ujar Tigor dalam konferensi pers menjelang LPS MHM 2025, sebagaimana disampaikan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat, 13 Juni 2025.
Ia juga menyoroti inovasi melalui Program Break the Limit dalam LPS MHM 2025 sebagai terobosan yang menjadikan event lari tidak hanya menjadi ruang ekspresi komunitas, tetapi juga sarana untuk mengukur performa atlet nasional secara serius. “Ini menciptakan sebuah ekosistem yang saling menguatkan dari hulu ke hilir,” tambahnya.
Tigor menyampaikan bahwa dengan konsistensi membangun atmosfer kompetisi yang serius, LPS MHM berpotensi menjadi pilar penting dalam membangun budaya lari di Indonesia dan menjadi bagian dari regenerasi atlet nasional yang lebih terstruktur.
Ajang LPS MHM 2025 sendiri akan digelar pada 15 Juni mendatang di Jakarta dengan mengusung tema Time To Riseyang dimaksudkan sebagai simbol kebangkitan Jakarta dan masyarakatnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa, menyampaikan bahwa memasuki tahun ketiga penyelenggaraannya, LPS MHM terus berkembang pesat. Salah satu perubahan signifikan tahun ini adalah format lomba yang tidak lagi membatasi peserta hanya dari klub lari.
Jumlah peserta pun meningkat menjadi 6.000 pelari untuk kategori half marathon dan 1.500 pelari untuk run the city. "Hal yang paling spesial pada ajang kali ini yaitu hadirnya rute baru yang tetap melewati ikon-ikon Jakarta, tapi dengan nuansa yang benar-benar segar bagi para pelari," ungkap Purbaya.
Ia menambahkan, LPS MHM tidak hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga turut menggeliatkan pariwisata dan UMKM lokal. “Bahkan tahun ini kami melibatkan langsung pelaku UMKM makanan di area race day dan run the city, agar manfaatnya semakin dirasakan oleh masyarakat,” ujarnya.
Purbaya juga menyebutkan bahwa LPS MHM kali ini diikuti oleh pelari dari 23 negara, yang dinilai memberikan dampak positif bagi sektor pariwisata di Ibu Kota.
(Sumber: Antara)