Kenapa Cristiano Ronaldo Tidak Menghadiri Pemakaman Diogo Jota?

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 7 Jul 2025, 15:08
thumbnail-author
Marco Tampubolon
Penulis & Editor
Bagikan
Cristiano Ronaldo. Cristiano Ronaldo. (Instagram)

Ntvnews.id, Jakarta - Mega bintang, Cristiano Ronaldo dikritik gara-gara tidak menghadiri acara pemakaman rekan setimnya di timnas Portugal, Diogo Jota. Namun sang adik membebarkan, alasan kenapa pemain yang kini memperkuat Al Nassr tersebut memilih untuk tidak datang. 

Jota seperti diketahui meninggal dunia bersama adiknya, Andre Silva akibat kecelakaan mobil di Spanyol. Ronaldo yang merupakan rekan satu tim Jota di Portugal juga ikut terpukul oleh kejadian ini. Lewat akun media sosialnya, Ronaldo pun menyampaikan ucapan duka cita terdalamnya. 

Baca juga: Liverpool Tetap Gaji Diogo Jota Hingga Kontraknya Berakhir

Saat pemakaman berlangsung, banya rekan setim Jota di Liverpool dan Portugal yang hadir. Salah satunya adalah Virgil Van Dijk yang membawa karangan bunga. Sementara Bruno Fernandes yang juga merupakan bagian dari skuad timnas Portugal tampak hadir pada prosesi pelepasan itu. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Cristiano Ronaldo (@cristiano)

Banyak yang kemudian mempertanyakan kenapa Ronaldo tidak terlihat di sana. Padahal dia adalah kapten timnas Potugal. Tidak sedikit yang menganggap CR7 tidak berempati.  

"Diogo Jota merupakan bagian dari tim. Mungkin ada alasan lain, saya tidak tahu. Jika dia tidak datang, dia harus menjelaskan alasannya. Dia punya tanggung jawab itu. Dia kapten," ujar jurnalis Portugal, Antonio Ribeiro Cristovao mengomentari ketidak hadiran Cristiano Ronaldo. 

Katia, adik perempuan Ronaldo akhirnya memberi penjelasan melalui akun media sosialnya. Menurutnya, mereka punya pengalaman kurang menyenangkan saat ayahnya meninggal dan mereka tidak ingin hal itu terulang kembali dan mengganggu prosesi pemakaman Jota. 

"Ketika ayah saya meninggal. Selain rasa sakit karena kehilangan, kami harus berhadapan dengan banjir kamera dan penonton yang penasaran di pemakaman dan di mana pun kami pergi. Dan perhatian tidak seperti sekarang dalam hal akses... Tidak ada waktu bagi kami (anak-anak) untuk meninggalkan kapel; itu hanya mungkin pada saat pemakaman, karena begitu ramainya.

“Pada pemakaman, ada presiden, pelatih tim nasional saat itu, seperti Luís Filipe Scolari, dll. Saya tidak ingat melihat satu pun dari mereka. Dan mereka tentu saja menyambut saya. Rasa sakit itu membutakan saya.

“Tentang rasa sakit/keluarga dan dukungan nyata... Anda tidak akan pernah tahu apa artinya sampai Anda mengalaminya. Jika seseorang mengirimi saya pesan yang mengkritik apa pun yang dilakukan saudara saya, saya akan memblokirnya (mengabaikannya sama sekali), artinya, mereka hanya akan melakukannya satu kali.

“Ini melelahkan. Fanatisme. Kritik yang tidak ada gunanya, saya ulangi tidak ada gunanya... Masyarakat yang sakit... Kita semua punya keluarga. Sungguh memalukan melihat saluran TV/komentator/jejaring sosial menekankan ketidakhadiran daripada menghormati rasa sakit keluarga yang hancur karena kehilangan dua saudara laki-laki. Saya bahkan malu untuk menontonnya. Menyedihkan.

“Begitulah dunia ini... Masyarakat dan opini. Sekarang, mereka tidak berharga. Mereka sendiri telah menjadi jurang yang tak berdasar. Saya merasa kasihan... Dan perang juga seperti itu. Percayalah. Kejahatan manusia juga adalah perang. Dan setiap hari kita harus melawannya. Begitulah dunia ini.”

x|close