Viral Perundungan Siswi SMPN 19 Depok Disiarkan Langsung di TikTok, Publik Geram

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 7 Jul 2025, 09:05
thumbnail-author
Dedi
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Perundungan Siswi SMP di Depok Perundungan Siswi SMP di Depok (Instagram)

Ntvnews.id, Jakarta - Aksi perundungan terhadap seorang siswi yang baru lulus dari SMP Negeri 19 Depok mengejutkan publik setelah video kejadian tersebut disiarkan secara langsung melalui akun TikTok dan Instagram pelaku. Insiden ini terjadi pada Sabtu malam, 5 Juli 2025, sekitar pukul 20.55 WIB dan berlangsung hampir satu jam.

Korban yang diketahui berinisial Z tampak mengalami kekerasan verbal dan fisik dalam video tersebut. Perundungan diduga dipicu oleh persoalan asmara remaja yang melibatkan seorang laki-laki bernama Sul.

Dalam tayangan live, terlihat jelas korban diintimidasi, ditoyor, dan ditampar oleh pelaku utama yang disebut-sebut bernama Ches, yang diduga cemburu terhadap hubungan antara Z dan Sul. Tak hanya itu, pelaku juga sempat meneriaki korban dengan kalimat bernada tinggi dan merendahkan.

“Minta maaf gak sama gua, diam aja lu,” ungkap pelaku.

“Lu ngapain sama dia, main apaan?” tanya pelaku ke korban.

“Lah elu yang salah, dongo lu,” kata pelaku.

Tindakan kekerasan ini terjadi di rumah salah satu pelaku di kawasan Beji, Depok, yang disebut dekat wilayah Hawai. Sejumlah remaja lain ikut hadir di lokasi, namun bukannya melerai, mereka justru merekam, menyiarkan secara langsung, dan tertawa saat korban dipermalukan.

Dalam pesan berantai yang beredar di WhatsApp, teridentifikasi pula nama Nak, perempuan berusia 18 tahun yang sudah tidak bersekolah, ikut dalam aksi perundungan tersebut. Salah satu pelaku lain disebut mengenakan kerudung dan memiliki tindikan, serta menjadi pihak yang mengoperasikan akun Instagram untuk melakukan siaran langsung.

Korban tampak menangis dan ketakutan saat dimaki dan dianiaya, sementara sebagian pelaku bahkan terdengar menertawakan situasi tersebut. Di momen lain dalam video, terlihat seorang teman sempat berusaha menahan pelaku saat hendak menyakiti korban, namun upaya itu gagal menghentikan kekerasan yang terjadi.

Peristiwa ini memicu kemarahan dan keprihatinan luas dari masyarakat, terutama karena dilakukan terhadap anak di bawah umur dan dipertontonkan secara publik melalui media sosial. Tagar dan seruan keadilan untuk korban mulai bermunculan di berbagai platform digital.

Pemerintah dan aparat kepolisian didesak segera mengambil langkah tegas. Masyarakat meminta agar para pelaku dikenai sanksi hukum sesuai dengan Undang-Undang Perlindungan Anak, serta memastikan pemulihan psikologis korban.

Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak sekolah maupun aparat kepolisian. Namun, desakan agar kasus ini diusut tuntas terus bergema.

x|close