Ntvnews.id, Jakarta - Perusahaan manufaktur otomotif multinasional Stellantis mengincar pasokan nikel Indonesia.
Produsen mobil tersebut dilaporkan sedang mendiskusikan potensi investasi pada pabrik peleburan nikel di Indonesia dengan PT Vale Indonesia dan Zhejiang Huayou Cobalt yang berbasis di China.
Pembicaraan Stellantis dengan Vale dan Huayou mengisyaratkan jika perusahaan masih meyakini akan masa depan kendaraan listrik.
Dilansir dari Teslarati, Rabu (15/5/2024), Stellantis sedang berbicara dengan Vale dan Huayou Cobalt untuk mengamankan logam baterai untuk rencana ekspansi kendaraan listriknya.
PT Vale Indonesia merupakan penambang nikel yang berinvestasi di Pulau Sulawesi. Sementara itu, Huayou merupakan salah satu produsen nikel dan kobalt terbesar di dunia.
Stellantis, Vale, dan Huayou Cobalt sedang mempertimbangkan investasi di pabrik pencucian asam bertekanan tinggi di Indonesia.
Pabrik tersebut akan mengubah bijih nikel kadar rendah menjadi logam bermutu baterai, yang memungkinkan digunakan pada kendaraan listrik.