Pabrikan mobil yang berbasis di Yokohama itu juga berjuang melawan penurunan penjualan di pasar utama lainnya yakni AS, yang tidak menunjukkan tanda-tanda pemulihan segera.
CEO Nissan Makoto Uchida mengatakan, perusahaan belum memiliki jajaran model hybrid dan plug-in hybrid yang dibutuhkan untuk pasar AS.
"Kami tidak memperkirakan HEV akan meningkat pesat (di AS). Kami mulai memahami tren ini menjelang akhir tahun fiskal lalu," kata Uchida dalam keterangannya.
Namun, dia menambahkan, perubahan pada model inti perusahaan tidak berjalan semulus yang direncanakan.
Merespon penurunan penjualan, Nissan berencana memangkas kapasitas produksinya sebesar 20 persen, mengurangi waktu pengembangan kendaraan menjadi 30 bulan, dan memperdalam kolaborasi dengan mitranya termasuk Renault Group dan Mitsubishi Motors.
Perusahaan juga menjual hingga 10 persen sahamnya di Mitsubishi Motors untuk mengumpulkan hingga 68,6 miliar yen.