"Secara global, saat ini kami memiliki 25 lini produksi kendaraan. Rencana kami saat ini adalah mengurangi kapasitas operasional maksimum dari 25 lini ini sebesar 20 persen," kata Chief Monozukuri Officer Hideyuki Sakamoto.
"Salah satu metode khusus untuk ini adalah mengubah kecepatan lini dan pola perpindahan, sehingga meningkatkan efisiensi personel operasional," sambungnya.
Sementara dari 133.580 karyawan, perusahaan berencana melakukan PHK terhadap 9.000 orang, yang berarti kehilangan 6,7 persen stafnya.
Sedangkan laba operasional untuk kuartal kedua (Q2) Juli-September anjlok sekitar 85 persen menjadi 31,9 miliar yen. Angka ini jauh di bawah estimasi konsensus LSEG sebesar 66,8 miliar yen.
Penjualan global Nissan turun 3,8 persen menjadi 1,59 juta kendaraan untuk paruh pertama tahun keuangan, sebagian besar disebabkan oleh penurunan 14,3 persen di Cina.
Penjualan di AS turun hampir 3 persen menjadi sekitar 449.000 kendaraan. Secara keseluruhan, kedua pasar tersebut menyumbang hampir setengah dari penjualan global Nissan berdasarkan volume.