Di segmen "kei car" Jepang yang dikenal dengan ukuran kecil dan daya terbatas, Nissan Sakura dijual dengan harga 2,60 juta yen (Rp265 juta) dan menjadi mobil listrik paling populer di Jepang.
Namun, meski populer, penjualan Sakura mengalami penurunan hampir 40 persen pada tahun lalu, dengan total penjualan kurang dari 23.000 unit, berdasarkan data industri.
Kondisi ini menunjukkan tantangan besar dalam mempopulerkan kendaraan listrik di pasar Jepang, yang total penjualan tahunan mobil penumpangnya mencapai sekitar 4 juta unit.
Pada 2024, Hyundai hanya berhasil menjual 607 unit kendaraan di Jepang, sedangkan BYD tercatat menjual 2.223 unit. Tesla tidak mengungkapkan angka penjualannya di Jepang.
Hyundai, yang kini menjadi bagian dari grup otomotif terbesar ketiga di dunia bersama Kia, kembali merambah pasar mobil penumpang Jepang pada 2022, kali ini fokus pada kendaraan listrik dan sel bahan bakar, setelah sebelumnya meninggalkan pasar tersebut pada 2009 akibat penjualan yang rendah, mengingat dominasi Toyota, Honda, dan produsen besar Jepang lainnya.