Kendaraan ini akan mengusung "sistem BEV yang dikembangkan bersama", yang menggabungkan teknologi kecil dari Suzuki dan Daihatsu dengan sistem elektrifikasi dari Toyota.
Informasi mengenai performa kendaraan ini masih terbatas, karena produsen belum mengungkapkan spesifikasi motor listrik atau kapasitas baterai.
Namun, diperkirakan kendaraan ini dapat menempuh jarak sekitar 200 km (124 mil) per pengisian daya, lebih baik dari Mitsubishi Minicab MiEV yang hanya 133 km (83 mil), tetapi masih kalah jauh dengan Honda N-Van e: yang mampu menempuh 245 km (152 mil).
Sebagai perbandingan, kei van dengan mesin bensin saat ini menggunakan mesin 660cc yang menghasilkan tenaga sekitar 46 hp (34 kW) untuk model naturally aspirated, atau 63 hp (47 kW) dengan turbocharger.
Apakah versi listrik ini akan menawarkan tenaga lebih besar atau mempertahankan kapasitas kargo yang sama masih belum jelas.
Model listrik ini dirancang sebagai kendaraan komersial mini tanpa emisi yang ideal untuk pengiriman jarak dekat.
Kehadiran kendaraan ini sejalan dengan upaya produsen untuk mencapai netralitas karbon, sebuah tujuan yang menjadi fokus utama Asosiasi Produsen Mobil Jepang (JAMA).