Ntvnews.id, Jakarta - Seorang pemilik Hyundai Ioniq 5, Indra NC Anwar, mengungkapkan kekecewaannya terhadap layanan purnajual (after sales service) Hyundai Indonesia.
Melalui akun Instagram pribadinya, Indra menyampaikan mobil listrik miliknya telah berada di bengkel hampir tiga bulan tanpa kepastian perbaikan, sejak 10 Maret hingga 10 Juni 2025.
"After sales servis @hyundaimotorindonesia @hyundaimotorgroup.official WORST ! no solutions, no finish yet…Cukup 3 bulan saya memberi waktu 10 Maret - 10 Juni 2025 tidak lagi berharap mobil saya selesai," tulisnya di Instagram @indrancanwar, dikutip Kamis, 19 Juni 2025.
Indra, seorang dokter spesialis kandungan dan ginekologi, mengaku kecewa karena meski keluhannya sudah tersebar di media, pihak Hyundai belum juga memberikan solusi yang memuaskan. Dia bahkan meminta pergantian unit baru sebagai bentuk tanggung jawab.
"Saya mau pergantian unit baru ! bahkan setelah komplen masuk media massa, tidak ada tindakan berarti dari @hyundaimotorgroup.official @hyundaimotorindonesia. Manajemen buruk (saling lempar dari pusat ke dealer begitu terus…Komunikasi dan pengadaan barang jelek) mereka tidak menguasai produk mereka sendiri," tambahnya.
Baca Juga: Mobil Listrik VF3 Sempat Mati Mendadak, VinFast Tanggap dan Beri Penjelasan
Indra membeli Ioniq 5 secara kredit di dealer Hyundai Summarecon Bekasi pada Oktober 2024, lengkap dengan asuransi all-risk yang mencakup banjir.
Namun, nasib buruk menimpanya saat mobil terendam banjir bandang di Jabodetabek pada Maret 2025. Kendaraan tersebut kemudian diderek ke bengkel Hyundai Harapan Indah, Bekasi.
"Menjelang akhir Maret, sebelum libur Idul Fitri, petugas bengkel mengabarkan bahwa perbaikan mobil saya baru sampai tahap dibersihkan dari kotoran bekas banjir," sambungnya.
Pada April, perbaikan masih mandek dan mobil dipindahkan ke bengkel Hyundai Kalimalang. Dari 18 komponen yang harus diganti, baru dua yang tersedia.
Di tengah ketidakpastian ini, Indra tetap membayar cicilan sebesar Rp15 juta per bulan, lengkap dengan risiko denda jika terlambat.
Dia juga harus menggunakan transportasi umum untuk bekerja di tiga rumah sakit, yang menambah beban biaya harian.
"Hyundai gencar berpromosi, tapi buruk daam layanan after sales," tukasnya.