Peneror Bom Sekolah Internasional di Tangerang Minta Tebusan Rp497 Juta

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 7 Okt 2025, 20:46
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Gambar tangkap layar bukti pasan WhatsApp aksi ancaman bom di dua swkolah internasional di Tangerang, Banten. (ANTARA/HO-Polres Tangerang Selatan) Gambar tangkap layar bukti pasan WhatsApp aksi ancaman bom di dua swkolah internasional di Tangerang, Banten. (ANTARA/HO-Polres Tangerang Selatan) (Antara)

Ntvnews.id, Tangerang - Ancaman bom yang dikirim melalui pesan WhatsApp dan surat elektronik (email) ke dua sekolah internasional di wilayah Tangerang, Banten, pada Selasa 7 Oktober 2025, ternyata disertai permintaan uang tebusan sebesar US$30 ribu atau Rp497 juta dari pelaku yang belum diketahui identitasnya.

Motif permintaan uang tersebut terungkap dari isi pesan yang dikirim kepada masing-masing pihak pengelola sekolah internasional yang menjadi target ancaman.

"Pesan ini untuk semua orang, kita telah memasang bom di sekolah kalian. Bom tersebut mulai dalam 45 menit. Bila kamu tidak setuju untuk membayar kami senilai USD 30.000 ke alamat bitcoin kami,” tulis pelaku dalam pesan singkat tersebut.

Peneror yang menggunakan nomor berkode negara +234 itu juga menegaskan ancamannya akan meledakkan bom jika permintaannya tidak dipenuhi.

“Bila kamu tidak mengirimkan uang tersebut, kami akan segera meledakkan perangkat itu. Telepon polisi kami akan meledakkan perangkat di tempat itu,” lanjutnya dalam pesan ancaman yang sama.

Dua sekolah yang menjadi sasaran teror itu adalah Jakarta Nanyang School di Pagedangan, Kabupaten Tangerang, dan Mentari International School (MIS) di Kota Tangerang Selatan, Banten.

Baca Juga: Heboh Ancaman Bom di 2 Sekolah Internasional Tangerang, Aparat Lakukan Penyisiran

Menindaklanjuti ancaman tersebut, Polres Tangerang Selatan (Tangsel) bersama Gegana Polda Metro Jaya segera bergerak melakukan penyelidikan dan penyisiran di kedua lokasi sekolah.

“Itu pesan disampaikan ke WhatsApp maupun email ke pihak manajemen kedua sekolah itu,” ujar Kapolres Tangsel Victor Inkiriwang di Tangerang, Selasa.

Menurut Victor, kedua sekolah menerima ancaman dari nomor telepon yang sama. Pihak kepolisian kini tengah melakukan penyelidikan mendalam untuk melacak pelaku di balik teror tersebut.

“(Ancaman) Dari nomor yang sama. Kami melakukan langkah-langkah penyelidikan secara intensif untuk mengungkap pelaku yang mengirimkan pesan teror bom ini. Nanti kita akan sampaikan hasilnya,” katanya.

Victor menambahkan, aparat kepolisian telah menyisir seluruh area sekolah guna memastikan keamanan lingkungan. Hasil pemeriksaan menunjukkan tidak ditemukan adanya bahan peledak atau benda mencurigakan di lokasi.

“Hasilnya tidak ditemukan bahan peledak atau bom dan sejenisnya di Sekolah Mentari Interkultural School dan Jakarta Nanyang School. Ancaman itu dikirim melalui WhatsApp dan email,” jelasnya.

(Sumber: Antara)

x|close